Lihat ke Halaman Asli

Tiapan

Tiap

Waspada, Keputihan bergumpal seperti lemak di bagian kewanitaan

Diperbarui: 6 April 2021   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waspada dengan keputihan di bagian kewanitaan (Sumber : Kompas.com from shutterstock)

Keputihan adalah suatu cara alami tubuh wanita untuk tetap menjaga kelembapan dan kebersihan area kewanitaan bagian dalam. Setiap wanita mengalami keputihan, pada saat keputihan terjadi, cairan yang keluar dari dalam vagina membawa bakteri dan sel- sel mati.

Keputihan normal  umumnya : tidak berwarna, tidak berbau, tekstur cairan sedikit mengental atau encer dan lengket, tidak menimbulkan nyeri, gatal dan perih di bagian kewanitaan.

Namun perlu kaum wanita ketahui, bahwa selain dari normalnya keputihan yang terjadi pada tubuh, banyak di temukan keputihan yang abnormal (tidak normal), yang  jarang sekali menjadi perhatian para kaum wanita saat ini, dan bahkan mengabaikannya.

Contoh seperti keputihan yang bergumpal menyerupai lemak makanan atau sup daging lemak yang bisa di jumpai pada vagina perempuan. Salah satu keputihan yang di sebabkan oleh jamur vagina, berbeda dengan keputihan yang normal.
Kondisi ini terjadi disebabkan terjadi nya pertumbuhan jamur Candida berlebih di vagina.

Ciri-Ciri Keputihan yang Disebabkan oleh Jamur

  • Terasa gatal di daerah kewanitaan
    Keluar nya cairan putih kental atau putih kekuningan menyerupai keju dari vagina ( Seperti menyerupai keputihan umumnya namun sangat sering terjadi dalam jangka waktu dekat).
    Terdapat rasa panas dan terbakar di daerah Vagina
    Vagina menjadi merah  
    Terdapat Lemak lemak putih yang menempel di luar vagina sampai ke dalam vagina.

Mengapa Jamur Vagina Bisa Terjadi

  • Penggunaan Antibiotik yang mengakibatkan tidak seimbang nya bakteri dalam Vagina.
  • Terjadi nya kehamilan, Pada kehamilan, perempuan mengalami perubahan hormon, khusus nya hormon esterogen yang meningkat sehingga mengakibatkan infeksi jamur vagina terjadi.
    Terjadi kepada penderita Diabetes atau Gula karena tidak terkontrolnya Gula darah dalam tubuh sehingga dapat mengakibatkan lebih tinggi nya kejadian infeksi jamur vagina pada penderita diabetes di bandinggkan yang tidak terkena diabetes.
    Sering bergonta ganti pasangan, merupakan salah satu yang dapat terjadi, tanpa menggunakan pengaman ( kondom), sehingga terjadinya perpindahan jamur.
    Terjadi pada penderita HIV atau gangguan sistim imun tubuh, karena wanita penderita HIV dan gangguan sistim Imun tubuh mengalami penurunan kekebalan tubuh sehingga mengakkibatkan dapat terjadinya infeksi jamur vagina.

Cara Mengatasi Infeksi Jamur Vagina

Biasa nya dokter akan memberikan terapi pemberian obat anti jamur baik oral (minum melalui mulut),  obat oles (Salep) dan obat Suppositoria (pemberian obat yang di masukan ke dalam Vagina, umumnya berbentuk seperti peluru).

Lakukan konsultasi ke dokter segera mungkin jika terajadi hal seperti di atas, dapat juga langsung melakukan konsultasi dengan dokter spesialis Kulit dan Kelamin, karena dokter akan memberikan pengobatan sesuai tingkat kondisi keputihan pasien.

Tips Mencegah Terjadinya Jamur Vagina

  • Gunakan pakaian  dalam bawah berbahan katun untuk dapat menyerap keringat atau kelembapan, hindari menggunakan bahan yang tidak menyerap. 
  • Jangan menggunakan pakaian dalam bawah atau celana yang ketat.
  • Rutin mengganti Pembalut dan Panty liner sesering mungkin.
  • Tidak menggunakan sabun kewanitaan atau pembersih kewanitaan. 
  • Membersihkan Vagina dengan benar yaitu membilas dari depan vagina dan menuju anus, tidak sebalik nya, dan keringkan dengan menggunakan Tisu atau handuk kering bersih dengan cara yang sama.menggunakan Kondom saat berhubungan seksual selama terjadi nya infeksi dan jangan bergonta ganti pasangan. 
  • Tetap penuhi Asupan pola makan 4 sehat 5 sempurna.

Jangan abaikan keputihan yang terjadi pada diri kita dan orang yang kita sayangi, segera cek kan diri ke dokter segera mungkin. Semoga sehat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline