Lihat ke Halaman Asli

TIA OKTAVIA

S1 Pariwisata UPN"Veteran" Jawa Timur

Jelang Imlek, Barongsai Masih Berlatih di Kampung Pecinan Kapasan Surabaya

Diperbarui: 3 Desember 2024   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Kampung pecinan surabaya kini telah menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, diresmikan pada tanggal 10 november 2020. Kampung pecinan ini berlokasi di Jl. Kapasan Dalam I Lor No.3, RT.002/RW.09, Kapasan, Kec. Simokerto, Surabaya, Jawa Timur 60141.

Memiliki beberapa daya tarik dan atraksi wisata yang ada, salah satunya adalah adanya atraksi budaya barongsai, kegiatan kungfu, dll. Dengan adanya atraksi dan kegiatan tersebut telah menjadikan kampung pecinan surabaya menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik dan memungkinkan wisatawan untuk menikmati kekayaan budaya Tionghoa yang ada di kampung pecinan.

Kawasan ini telah mengalami kemajuan besar dalam mempertahankan nilai sejarah, budaya dan tradisinya. Serta mendorong pariwisata budaya berkat dukungan dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan.

Seperti halnya tradisi Barongsai yang telah menjadi bagian dari perayaan Imlek di Indonesia, masih dipertahankan hingga hari ini. Para pemain Barongsai di Kampung Pecinan Kapasan di Surabaya masih rutin melakukan latihan intensif menjelang Tahun Baru Cina. Meskipun telah memasuki bulan Desember, latihan mereka semakin intensif untuk mempersiapkan penampilan mereka di hari H Imlek.

Kampung Pecinan Kapasan, pusat budaya Tionghoa Surabaya, selalu menyaksikan tradisi Barongsai yang penuh warna dan semangat. Setiap malam, para pemain dari berbagai usia berkumpul untuk berlatih teknik dasar Barongsai.

Ko Eksan, pelatih Barongsai Kapasan, mengatakan, "Latihan ini tidak hanya untuk persiapan Imlek, tetapi juga untuk menjaga tradisi dan kekompakan antar anggota. Kami ingin menunjukkan kepada generasi muda bahwa Barongsai bukan hanya sekedar pertunjukan, tetapi juga warisan budaya yang harus dijaga."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline