Lihat ke Halaman Asli

Analisis Teori Konflik Ralf Dahrendorf terhadap Pekerja Pabrik

Diperbarui: 27 Oktober 2022   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tia Nurul Afifah

21107020007

Sosiologi A

UTS Teori Sosiologi Modern

Pada sebuah desa kecil di kabupaten Purbalingga ada seorang gadis bernama Nilam Cahya yang bekerja lebih dari satu tahun disebuah pabrik pembuatan rambut palsu. Pabrik itu berlokasi di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga dan merupakan cabang ketiga dari PT. Nina Venus Indonesia Sukabumi. Menurutnya didalam pabrik tersebut ada jabatan tertinggi yaitu pengelola cabang yang memiliki wewenang atas jabatan-jabatan dibawahnya seperti manager, HRD, supervisor. 

Pengelola cabang tersebut memiliki otoritas dalam menentukan keputusan dan memerintah jabatan dibawahnya terkait operasional pabrik. Namun pengelola cabang ini tidak setiap hari terjun kelapangan. Ada jabatan dibawahnya yang membantu mengontrol berjalanya proses produksi. Pegawai dituntut memenuhi target harian yang telah ditentukan ketika menandatangani kontrak kerja. Apabila tidak memenuhi target maka akan dikurangi poinya yang akan berdampak pada pengurangan gaji. 

Dalam pabrik tersebut, pegawai dibagi menjadi pekerja kontrak dan pekerja borongan. Pekerja kontrak adalah pegawai yang besaran gajinya berdasarkan jam kerja dan target produksi. Sedangkan pekerja borongan merupakan pekerja yang besaran gajinya dihitung berdasarkan banyaknya barang yang telah diproduksi. 

Posisi Nilam adalah sebagai pekerja kontrak dimana ia diharuskan bekerja dari jam 07.10 WIB sampai jam 16.30 WIB. Ketika ia telah mencapai target produksi pada jam kerja tersebut maka ia akan diperbolehkan mengikuti kerja lembur sampai maximal jam 20.00 WIB. Kerja lembur itu akan dihitung perjamnya dan dibayarkan bersama gaji diakhir bulan. 

Sistem produksi rambut palsu di PT ini adalah adanya pembagian kerja dalam prosesnya dimana setiap orang tidak menyelesaikan satu produksi barang jadi namun hanya bekerja pada tahap yang telah ditentukan. 

Nilam atau bahkan teman-teman yang berada ditempat kerja yang sama sebagai pegawai harus memenuhi perintah atasan mengenai peraturan yang dibuat. Peristiwa ini sejalan dengan teori Ralf Dahrendorf mengenai adanya konflik dan kerjasama dalam sistem masyarakat. 

Konflik akan muncul antara pemegang kekuasaan dan yang dikuasai bilamana terdapat ketidakpuasan baik salah satu pihak atau kedua belah pihaknya. Dalam contoh diatas maka, konflik terjadi antara pengelola cabang dan pegawai-pegawai dibawahnya. Namun disisi lain juga akan menimbulkan kerjasama baik antar sesama pegawai atau pegawai dengan pengelola cabang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline