Jerome Polin baru-baru ini mengungkapkan rasa tegangnya menonton tayangan ulang pertandingan Timnas Indonesia. Hal ini bermula dari meme Capybara yang mengaitkannya dengan kekalahan Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2023.
Trending topik di jejaring sosial X, nama Jerome Polin disebutkan ribuan kali dalam konteks yang tidak menyenangkan. Jerome, yang memiliki banyak pengikut di media sosial, tiba-tiba mendapat serangan tak terduga. Akunnya dipenuhi dengan banyak komentar negatif yang menyatakan bahwa tanggapannya terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Meskipun demikian, apa yang seharusnya menjadi ungkapan dukungan malah menjadi buruk bagi Jerome.
Netizen mulai menghujatnya, menyatakan bahwa dia hanya mengikuti tren di media sosial tanpa mengikuti pertandingan. Kritik negatif dari netizen menunjukkan bahwa Jerome telah menjadi korban dari fenomena fear of missing out (FOMO) yang menarik didunia maya.
Kontroversi yang melanda Jerome Polin setelah kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Uzbekistan U-23 memberikan gambaran bahwa hadirnya para selebriti di berbagai jejaring sosial media juga berdampak pada hal negatif. Mereka memiliki kekuatan besar untuk membentuk opini publik, tetapi mereka juga sering rentan akan sasaran kritik dan hujatan.
Saat berkomunikasi di dunia digital, sangat penting untuk menggunakan bahasa yang sopan dan santun. Selain itu, kita harus lebih cerdas saat mengonsumsi informasi dan menghindari mudah terpengaruh oleh berita hoax atau berita palsu. Kasus Jerome Polin menunjukkan sisi lain dari seorang influencer media sosial yang terkenal. Jerome Polin bukan hanya seorang artis yang terkenal, tetapi juga manusia biasa yang memiliki perasaan dan kelemahan. Baik di dunia nyata maupun digital, penting bagi kita untuk menghormati dan menghargai satu sama lain.
Source:
