Lihat ke Halaman Asli

Menyusun Praktik Baik Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalah Siswa dalam Pembelajaran

Diperbarui: 10 Desember 2022   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lokasi : SMAN 1 Sarolangun

Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Tujuan yang ingin dicapai : Melalui penerapan model project based learning (PjBL) dapat meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran kimia pada materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

Situasi : Pembelajaran kimia merupakan salah satu bidang mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari tentang fenomena yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajarai tentang materi dan sifatnya, perubahan materi, dan energi yang meyertai perubahan tersebut. Dalam konteks pendidikan, ilmu kimia tergolong sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami. Dari permasalahan di atas makan diperlukan suatu cara yang tepat untuk menjelaskan materi kimia agar peserta didik memahami ilmu kimia dengan mudah dan tidak salah konsep. Laju reaksi dan kesetimbangan merupakan materi pembelajaran di kelas XI yang dipelajari oleh peserta didik. Materi laju reaksi dan kesetimbangan kimia terdiri dari konsep-konsep yang bersifat abstrak dan rumus-rumus perhitungan yang mendukung konsep tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan saat pembelajaran di kelas, pembelajaran yang dilakukan pada materi laju reaksi dan kesetimbangan kimia peserta didik terdapat beberapa permasalahan seperti:

  • Materi pembelajaran yang sulit diapahami hingga kurang menarik minat peserta didik untuk belajar.
  • Materi pembelajaran yang bersifat hitungan sehingga membuat peserta didik kurang bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.
  • Peserta didik yang belum mengetahui manfaat pembelajaran yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
  • Kurangnya minta baca peserta didik untuk membaca bahan ajar baik yang berupa media cetak maupun media internet.
  • Peserta didik lebih menyukai informasi yang ditampilkan secara singkat.
  • Kurangnya kemampuan peserta didik untuk mencerna dan mengelola informasi yang didapatkan.

Permasalahan yang terjadi bukan semata-mata hanya berasal dari peserta didik namun permasalahan juga ada yang berasalah dari guru seperti:

  • Pembelajaran yang masih berpusat pada guru sehingga mengakibatkan peserta didik kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru.
  • Pembelajaran yang belum menerapkan pembelajaran inovatif dikarenakan kurangnya pemahaman guru terhadap model-model pembelajaran inovatif.
  • Minimnya penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran kimia sehingga membuat peserta didik tidak terlalu bersemangat dalam pembelajaran kimia.
  • Minimnya penggunaan lembar kerja peserta didik (LKPD).
  • Minimnya latihan soal-soal yang bersifat HOTS.

Berdasarkan permasalahan dikemukakan di atas maka pembelajaran yang menampilkan aktivitas, minat, berpikir kritis, kreativ dan kolaboratif belum muncul seperti yang diharapkan pada pembelajaran abad 21. 

Oleh karena praktik pembelajaran ini penting untuk dilakukan dan dibagikan karena masih banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama, sehingga diharapkan praktik ini bisa memperbaiki, menjadi inspirasi, dan solusi agar kedepannya dapat menyajikan proses pembelajaran yang lebih baik.

Dalam pembelajaran ini saya berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif, dengan menggunakan mendesai dan mempraktikkan perangkat pembelajaran inovatif seperti model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisa tercapai sesuai dengan pembelajaran yang diharapkan pada abad 21.

Tantangan yang dihadapi:

  • Saat praktik pembelajaran di kelas peserta didik mengalami kebingungan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran karena belum terbiasa dengan situasi kelas yang mengharuskan peserta didik untuk aktif dan dituntut untuk berpikir kritis dalam kegiatan pembelajaran, terlihat dari peserta didik masih adanya peserta didik yang pasif dalam pembelajaran.
  • Model pembelajaran yang akan diterapkan tergolong baru bagi guru. Sehingga guru harus lebih giat lagi utnuk memahami dan menyesuaikan model pembelajaran inovatif dengan karakteristik materi pelajaran yang akan digunakan.
  • Dalam mendesain perangkat pembelajaran inovatif dibutuhkan waktu yang cukup panjang dan mengalami kesulitan seperti dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menyusun bahan ajar yang sesuai dengan sintak model pembelajaran inovatif, menyusun bahan ajar, menyusun LKPD yang disesuaikan dengan sintak model pembelajaran inovatif yang digunakan sehingga terlihat jelas aktivitas peserta didik saat pembelajaran dan penyusunan indikator soal-soal yang bersifat HOTS untuk peserta didik
  • Saat penerapan di lapangan karena kurang baiknya dalam mengatur waktu saat pembelajaran maka ada beberapa sintak yang tidak terlaksana.
  • Guru terkesan terburu-buru dalam menyampaikan materi pembelajaran, waktu yang digunakan untuk kegiatan pendahuluan terlalu lama sehingga pada kegiatan akhir pembelajaran waktu yang tersisa tinggal sedikit dan sintak pengerjaan soal evaluasi tidak terlaksana dengan baik.
  • Kegiatan refleksi pembelajaran kurang terlaksana dengan baik.
  • Selain itu guru kurang melatih peserta didik untuk berargumentasi ilmiah.
  • Kesalahan teknis yang terjadi saat pemutaran media pembelajaran berupa video pembelajara. Dimana terkadang video yang tidak dapat diputar dan media yang ditampilkan tidak muncul di layar infokus.
  • Belum terbiasanya peserta didik menggunakan LKPD sehingga terkadang peserta didik mengalami kebingungan untuk mengerjakan aktivitas yang ada di LKPD. Guru perlu menjelaskan dan mebimbing peserta didik untuk menyelesaikan aktivitas yang ada di LKPD.
  • Penggunaan aplikasi untuk mengerjakan soal-soal evaluasi yang terbatas. Pada saat penerapan praktik pembelajaran, aplikasi yang dipakai hanya google form. Hal ini dikarenakan jaringan internet yang kurang stabil sehingga untuk aplikasi menarik lainnya seperti quizziz belum bisa diterapkan.

Untuk pihak yang terlibat dalam pencapaian tujuan tersebut tentunya guru dan peserta didik sendiri yang terlibat secara langsung. Serta pihak lain yang mendukung seperti kepala sekolah, teman sejawat yang memberikan dukungan dan menjadi observer dalam kegiatan evaluasi.

Langkah-langkah untuk mengahadapi tantangan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

  • Untuk pembelajaran selanjutnya guru harus menerapkan model-model pembelajaran inovatif sehingga peserta didik terbiasa saat penerapan model-model pembelajaran inovatif.
  • Strategi yang digunakan terutama dalam mendesain RPP, LKPD, bahan ajar dan media pembelajaran dengan semenarik mungkin agar peserta didik merasa tertarik mengikuti proses pembelajaran.
  • Penggunaan media pembelajaran seperti powerpoint dan video sebagai media ajar sangat diperlukan karena menarik perhatian dan fokus peserta didik dalam pembelajaran.
  • Memperbaiki manajemen waktu saat penerapan pembelajaran inovatif sehingga tidak ada sintak yang terlewatkan terutama pada kegaiatan akhir pembelajaaran.
  • Guru terlebih dahulu menjelaskan penggunaan LKPD kepada peserta didik sehingga saat pengerjaan aktivitas yang ada di LKPD peserta didik tidak mengalami kebingungan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline