Lihat ke Halaman Asli

Tia Sulaksono

Random writer, suka menulis apapun. Buku solo: Petualangan Warna-Warni (kumpulan cerpen anak), JERAT KELAM (antologi cerpen horor). Dan 17 buku antologi puisi dan cerpen.

Menjura dan Pesta Pesta

Diperbarui: 2 Desember 2024   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi, desain oleh TiSu dengan Canva

Hatinya sobek di bagian ujung, menjadi luka
Luka itu seperti jamur di kayu lapuk memenuhi tepi-tepi ruas hingga ke tengah
Kering ketika musim panas tiba dan kembali basah ketika musim hujan deras-derasnya
Dan akhirnya menjadi jenat pada saatnya

Dia tidak tahu mengapa hatinya terluka
Ketakutan tidak diterima ataukah kehilangan dirinya
kebebasan terbelenggu
pikiran yang tak sampai pada otaknya
perlakuan tak sesuai dengan logikanya

Otaknya berdansa dan pesta pesta
Menjura pada harap yang sinau
Tapi tidak nyatanya
Seminau meredup
Pesta melebur debu
Dan ia terus bertanya pada cermin, "siapakah Anda?"

Catatan:
Jenat: (sudah) mati
Sinau: berkilau-kilau, bersinar-sinar
Seminau: kemilau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline