Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Kestabilan Sistem Keuangan di Indonesia

Diperbarui: 11 Oktober 2023   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Kestabilitas Sistem Keuangan Di Indonesia

Kebijakan moneter adalah salah satu instrumen utama yang dipakai oleh bank sentral buat mengendalikan perekonomian suatu negara. Dalam konteks Indonesia, Bank Indonesia (BI) mempunyai kewajiban untuk membuat dan melakukan kebijakan moneter yang tujuannya untuk menjaga stabilitas harga dan kemajuan ekonomi yang berlangsung. Salah satu aspek penting yang terkait dengan kebijakan moneter adalah dampaknya terhadap stabilitas sistem keuangan.

Kebijakan Moneter dan Tujuannya

Kebijakan moneter digunakan untuk bank sentral agar menjaga banyaknya uang yang berputar serta suku bunga guna mengapai sasaran ekonomi tertentu. Di Indonesia, BI memakai suatu kebijakan yaitu suku bunga acuan, operasi pasar terbuka (OPT), serta reserve requirement agar mencapai sasarannya. Sasaran utama kebijakan moneter di Indonesia adalah menjaga stabilitas harga dengan target inflasi yang rendah dan stabil.

Hubungan Antara Kebijakan Moneter dan Kestabilan Sistem Keuangan di Indonesia

Kestabilan sistem keuangan yaitu kondisi dimana struktur keuangan suatu negara dapat beroperasi secara lancar dan aman. Kebijakan moneter mempunyai dampak yang  sangat penting dalam menghadapi kestabilan sistem keuangan, dan hubungan ini benar-benar berpengaruh untuk pemahaman yang jauh lebih baik terhadap dinamika ekonomi Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak kebijakan moneter terhadap stabilitas sistem keuangan:

  • Pengaruh Kebijakan Suku Bunga

instrumen penting dalam kebijakan moneter yaitu pengaturan suku bunga. Disaat bank sentral meninggikan suku bunga, itu dapat mengurangi kemungkinan risiko kredit dan mendorong bank untuk lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman. Ini dapat membantu menjaga stabilitas sistem keuangan dengan mengurangi risiko kredit yang berlebihan. Di sisi lain, penurunan suku bunga dapat merangsang pinjaman dan investasi, yang dapat menghadirkan risiko kredit yang lebih tinggi.

  • Pengawasan dan regulasi keuangan

Stabilitas sistem keuangan juga tergantung pada peraturan dan pengawasan yang tepat. Bank sentral sering bekerja sama dengan otoritas pengawasa keuangan agar meyakinkan kepada lembaga keuangan beroperasi dilakukan secara baik serta terjamin keamanannya. Kebijakan moneter dan regulasi keuangan bekerja sama untuk meminimilasir risiko sistemik

  • Dampak Kredit dan Likuiditas

Kebijakan moneter dapat memengaruhi ketersediaan kredit dan likuiditas di pasar keuangan. Keputusan bank sentral tentang suku bunga dan alat kebijakan lainnya dapat memengaruhi seberapa mudah atau sulit institusi keuangan dapat meminjam uang. Hal ini dapat memengaruhi likuiditas pasar dan berpotensui memicu krisis likuiditas jika tidak dikelola dengan baik

  • Respons Terhadap Krisis Keuangan

Bank sentral sering memainkan peran penting dalam merespons krisis keuangan. Mereka dapat menggunakan kebijakan moneter darurat, seperti penyediaan likuiditas tambahan atau penurunan suku bunga, untuk mengatasi ketidakstabilan di pasar keuangan. Respon yang tepat dari bank sentral dapat membantu menghindari eskalasi krisis keuangan.

  • Pengaruh Harga Tukar Mata Uang Asing

Dampak harga mata uang asing memiliki peran sangat besar dalam stabilitas system keuangan, terutama di negara-negara dengan ekonomi yang terbuka. Kebijakan moneter, termasuk intervensi mata uang oleh bank sentral, dapat memengaruhi nilai tukar mata uang. Perubahan yang tajam dalam nilai tukar dapat memicu krisis keuangan dalam ekspor impor dan juga lembaga keuangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline