Ya.. saya katakan barangkali, karena ini cuma asumsi en perkiraan saya saya dalam meraba2 apa yang ada dalam kepala coach RD.
Sekali lagi gak perlu protes, karena ini cuma asumsi saya pribadi. Kalo pengen tahu yang jelas, tanya RD aja hihihi..
OK dilanjut aja dah.
Sebagaimana kita tahu, bahwa coach RD sudah cukup lama dalam mempersiapkan skuad terbaiknya dalam menghadapi sea games kali ini. Sudah berpuluh punggawa timnas datang dan pergi silih berganti.
Namun naga-naganya sampai saat ini coach RD belum menemukan skuad yang diidam2kan.
hal itu menjadi pertanyaan BESAR bagi kita pecinta timnas asli, bukan palsu. Kenapa saya bilang pecinta timnas asli bukan palsu?
karena pecinta timnas asli pasti mengharapkan yang terbaik baik negaranya. Pecinta timnas asli adalah mereka yang mengapresiasi timnas, namun tetep memberikan kritikan bagi perbaikan timnas.
Mungkin kritikan yang teramat pedas (ato bagi sebagian warga goib menganggap cacian atau hujatan) adalah hal yang wajar, ibarat obat itu pahit.
Ibarat anak yang bandel ya kadang perlu dijewer. hihihi.. Toh semuanya demi timnas kita. toh semuanya demi merah putih. :D
Oke ah.. kembali kepada inti dari tulisan ini.
Melihat hasil pertandingan timnas tercinta kita tadi malem, meski hati ini girang karena menang, namun menyisakan catatan2 tersendiri, yaitu performa timnas yang masih angin2an. kadang baguuuus banget, tapi kadang jeleeek banget.
Nah tadi malem, jelas bukan cerminan dari permainan timnas kita yang bagus, banyak penyelesaian akhir yang tidak sempurna. banyak pula umpan lambung. duh.. barang kali coach RD adalah yang paling pusing. Kok bisa jadi gini.
Nah.. sudah jelas dong kalo timnas yg sekarang ini bukan yang benar2 di idam2 kan RD. Lalu.. kenapa RD kok gak bisa menemukan skuad terbaiknya? Padahal sudah diberi kebebasan memilih skuad terbaiknya tanpa direcoki seperti jaman era Djohar-halma??
Nah.. tak pikir2 akhirnya saya kok menyimpulkan hal seperti ini. (kalo gak setuju boleh kok. ini jaman demokrasi. bebas berpendapat)
Kesulitan RD dalam meramu skuad terbaiknya adalah:
1. Punggawa timnas U23 rata2 adalah bukan pemain utama di klub masing2, karena jatah pemain utama ada pada para seniornya.
2. Pemain2 kunci di klub kebanyakan diisi oleh pemain asing. Jadi kesempatan untuk bermain secara reguler jelas terbatas
3. melakukan blusukan seperti coach Indra?? wow.. jelas tidak bisa, apa kata dunia.... itu jelas tidak menghargai liga yang seharusnya sebagai kawah candradimuka untuk menggodok calon2 punggawa timnas.
4. klub2 lebih suka yang instant dengan mendatangkan para pemain bintang, tidak mendidik dan menciptakan pemain bintang. hanya sedikit klub yang melahirkan pemain bintang. salah satu klub yang melahirkan bintang ya.. klub yang malah dialmarhumkan PSSI :D
5. bisa jadi, ada yng bermain kurang greget karena gaji di klub belum dibayar.. hihih... (barangkali lho... )
so..
solusinya gimana?
NAH.. seharusnya PSSI sebagai bapak asuh memikirkan hal itu. Buat regulasi yang menyehatkan iklim sepakbola kita. Buat regulasi yang mendorong terbentuknya talenta2 muda yg bersinar.
Bisa kagak.. PSSI..
kalo kagak bisa.. mending mundur aja.. banyak anak2 muda yang berkompeten yang siap menggantikan ANDA. so.. kenapa gak sekarang dimulai???
hihihi... ah..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H