Belakangan ini, perkembangan dalam bidang teknologi terjadi begitu pesat. Melalui perkembangan yang terjadi dari waktu ke waktu menimbulkan banyak aplikasi-aplikasi serta platform media sosial baru yang bermunculan. Aplikasi yang belakangan ini sangat diminati oleh masyarakat diantaranya adalah TikTok, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu, aplikasi-aplikasi tersebut dapat menjadi candu bagi kalangan masyarakat.
Hal ini tentu saja memiliki kaitan dengan circuit of culture pada elemen konsumsi. Sebelum memulai pembahasan yang lebih mendalam, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu TikTok? Serta apa hubungannya dengan elemen konsumsi?
TikTok adalah sebuah platform media sosial yang dapat berbagi video melalui durasi singkat serta didukung dengan adanya musik, dan juga filter-filter lucu dan menarik. Aplikasi TikTok ini memberi kebebasan bagi para penggunanya dalam berkreasi dengan sekreatif mungkin serta dapat membagikan momen berharga. Secara resmi pada September 2016 untuk pertama kalinya pria asal China bernama Zhang Yiming mengeluarkan sebuah aplikasi TikTok atau dari negara asalnya disebut Douyin. Sejak 2018 aplikasi TikTok ini sudah sangat populer di Tiongkok.
Pada awal tahun kemunculannya, TikTok telah mendapat respon negatif karena terdapat banyak konten yang di dalamnya terkandung unsur vulgar. Selain itu, aplikasi TikTok dianggap alay terkait kasus meet and greet berbayar dari salah satu artis TikTok yaitu Bowo karena menurut publik itu merupakan perilaku yang sangat berlebihan. Berdasarkan peristiwa tersebut, TikTok menjadi semakin populer khususnya di Indonesia sampai akhir tahun 2019. Kemudian, pada tahun 2020 TikTok akhirnya telah banyak digunakan oleh artis-artis terkenal serta tokoh-tokoh penting di Indonesia yang membuat aplikasi ini semakin hari semakin terkenal.
Berdasarkan konsep circuit of culture, apa sih keterkaitan elemen konsumsi dengan aplikasi TikTok? Dalam Junifer (2016), dikatakan bahwa konsumsi diartikan sebagai sebuah proses akhir dari produksi serta sesuatu dapat dikatakan produk ketika telah dikonsumsi. Jika dikaitkan dengan pembahasan diatas maka yang dimaksud konsumen ialah masyarakat yaitu mereka para pengguna aplikasi TikTok yang mengonsumsi aplikasi TikTok yaitu berupa konten-konten didalamnya maupun sistem dan fitur-fitur yang ada pada aplikasi tersebut. Para pengguna yang dimaksud ialah yang telah menggunakan aplikasi TikTok ini, terkhususnya masyarakat Indonesia.
Dalam masa pandemi ini, TikTok menjadi salah satu platform media sosial yang paling diminati oleh banyak orang. Banyak orang yang memilih untuk tetap tinggal didalam rumah, terkecuali ada kepentingan lain yang mendesak. Saat berada di rumah, seseorang pasti membutuhkan hiburan sehingga dalam kesehariannya tidak merasa bosan.
Melalui aplikasi TikTok ini, banyak sekali konten menarik yang tersedia sehingga para pengguna pun merasa terhibur dengan berbagai konten menarik didalamnya. Konten-konten yang tersedia pada aplikasi TikTok berupa konten masak, dance, seputar kehidupan, dan konten menarik lainnya. Selain itu, aplikasi TikTok ini dapat diakses oleh siapa saja, dari anak-anak sampai orang dewasa. Dilansir dari toffeedev.com, sebanyak 66% pengguna TikTok berusia dibawah 30 tahun, dengan 60% diantaranya merupakan pengguna bulanan yang berusia antara 16 sampai 24 tahun.
Adapun kelebihan dari aplikasi ini dimana para pengguna dapat meninggalkan komentar, memberikan likes, membagikan konten, serta menyimpan konten yang mereka suka. Selain itu, aplikasi ini juga telah diperbarui sehingga durasi yang awalnya 15 detik kini bertambah menjadi 1 menit. Berdasarkan pembaruan pada sistem aplikasi ini, maka konten yang disajikan akan lebih panjang durasinya sehingga para penggunanya akan merasa lebih puas dan lebih tertarik dengan konten yang mereka tonton.
Daftar Pustaka:
Junifer, C. (2016). Bright Spot Market sebagai Representasi Identitas "Cool" Kaum Muda di Jakarta. Jurnal Sosiologi, 21(1).
Agassi, F. (2020). TIKTOK APLIKASI YANG SEMAKIN DIGANDRUNGI MASYARAKAT. Dilansir dari https://toffeedev.com/blog/tiktok-app-aplikasi-yang-semakin-digandrungi-masyarakat/