Lihat ke Halaman Asli

Thurneysen Simanjuntak

Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

Inovasi, Nyawanya Polytron

Diperbarui: 16 Oktober 2022   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: tangkapan layar dari Youtube Polytron

Bulan-bulan awal memulai kehidupan di Jakarta, ada kalanya rasa sepi itu mengundang kesedihan. Bagaimana tidak? Pada akhirnya, saya pun harus siap memulai kesendirian di rantau orang.

Semakin jauh dari orang tua itu ternyata tidak mudah. Begitu halnya dengan teman-teman akrab semasa kuliah. Mereka adalah teman senasib seperjuangan, terutama di kala hidup sudah pada akhir bulan. Kita mencoba berbagi dengan keterbatasan, mengumpulkan sisa makanan yang ada pada diri masing-masing, dan dinikmati secara bersama-sama.

Pada awal merantau, semua kenangan itu terkadang terbesit dalam khayalan. Apalagi masih masa berburu pekerjaan, terlalu banyak waktu luang yang harus dilalui sendirian di kos-kosan.

Satu-satunya teman yang menghibur saat itu adalah Tape Recoder Polytron milik tetangga kamar di kos-kosan yang bersedia dipinjamkan. Barangkali teman tersebut pernah merasakan sendirian di kos-kosan tanpa ditemani siapa pun ketika belum bekerja.

Nah, di saat teman-teman kos-kosan berangkat bekerja, saya pun manfaatkan mendengar lagu-lagu untuk menghibur diri, serta mendengar berita yang terjadi di luaran sana.

Tape Recorder Polytron memang menjadi sahabat penghibur di kala kesepian. Atau kalau tape recorder polytronnya bisa bicara, dia pun akan menceritakan pengalaman hidupku selama awal perjuanganku untuk mencari pekerjaan di Jakarta.

Ngomong-ngomong kalau bicara tentang Tape Recorder Polytron, yang paling saya suka itu adalah kualitas suaranya. Tidak ada tandingannya. Suaranya jernih dan jelas, walau tape recordernya sudah "berumur".

Nah, itu pula yang membuat saya sangat kepincut dengan tape recorer merek yang satu ini. Makanya setelah saya mendapatkan pekerjaan, saya pun akhirnya membeli Tape Recorder Polytron.

Bahkan ketika sudah berkeluarga pun, saya tetap masih memilih Stereo Radio Casette Polytron untuk menemani keluarga kami.  Saya harus akui bahwa Tape Recorder Polytron denghan itu telah berjasa bagi kami. Setia menghibur dan memberi warna yang berbeda bagi keluarga.

Tetapi perubahan tidak dapat dihindari, penggunaan tape recorder semakin berkurang, tetapi kami masih bisa memanfaatkannya sesekali untuk mendengar berbagai informasi dari radio. Hingga suatu waktu, kami pun memberikan tape recorder polytron itu kepada orang yang membutuhkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline