Dua puluh dua tahun lalu, tepatnya 16 Agustus 2000, saya membeli sebuah buku pada saat kegiatan Kamp Mahasiswa Nasional (KNM) di Bogor. Bukunya, "Bisnis Cara Duplikasi" (Meraih Peluang Bisnis dengan Risiko Gagal Minimal) yang ditulis oleh Antonius Tanan.
Sebagai informasi, buku ini saya beli langsung dari penulisnya, bersamaan pada saat penulis buku tersebut menjadi salah seorang narasumber pada salah satu sesi Kamp Mahasiswa Nasional yang sedang saya ikuti.
Awalnya, saya tertarik membeli buku ini karena pernah berencana menggeluti dunia wirausaha. Walaupun sesungguhnya, mimpi tersebut hingga sekarang tidak jadi kenyataan. Tetapi saya tidak pernah menyesal membelinya.
Bagi saya pribadi, hampir tidak ada kata menyesal membeli buku. Saya selalu berpikir, suatu waktu pasti berguna. Makanya, saya selalu mengoleksi buku. Tentu bukan hanya sekedar koleksi, pastinya buku-buku tersebut sudah dibaca terlebih dahulu. Walau memang dari buku itu ada yang belum tuntas terbaca.
Harapan saya, suatu waktu buku-buku yang ada di rumah itu, bisa menginspirasi anggota keluarga atau minimal menumbuhkan semangat baca. Selain itu, memang sering saya gunakan juga sebagai referensi dalam menulis.
Apa yang saya pikirkan di atas, ada yang terwujud. Anak saya ternyata sesekali memiliki ketertarikan dengan buku-buku yang saya pajang di rak buku. Adakalanya karena kesadaran sendiri atau memang karena dibutuhkan untuk mendukung tugas dari sekolah.
Seperti baru-baru ini. Kebetulan semester ini, anak saya sedang mengikuti sebuah mata pelajaran yang sarat dengan bisnis. Pelajaran yang saya maksudkan adalah Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU).
Ketika sedang bingung mencari ide bisnis, saya menyarankan agar mencari inspirasi dari buku-buku saya yang ada di rak buku. Sebab, kalau menyarankan untuk mencari sumber dari internet atau youtube, anak-anak zaman sekarang sepertinya tidak perlu diberitahu, pikirannya sudah otomatis tertuju ke sana.
Tetapi, saya ingin mencoba alternatif lain, agar anak saya tetap gemar membaca buku yang berbentuk fisik (bukan dari internet). Setidaknya, dengan membaca buku fisik, meminimalkannya juga menggunakan gadget.
Akhirnya, anak saya pun ketemu buku yang relevan dengan tugasnya.