Lihat ke Halaman Asli

Thurneysen Simanjuntak

Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

Iklan Berkesan, Menanamkan Pesan

Diperbarui: 6 Mei 2020   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompasiana

Anak-anak, merupakan kategori umur yang paling mudah merekam lagu atau kata-kata dari sebuah iklan di dalam memorinya. Tidak jarang mereka begitu fasih mengulangi lagu dan kata-kata dari iklan tersebut. Bahkan, adakalanya lagu dan kata-kata tersebut terlontar secara spontan dari mulut mereka ketika sedang bermain dengan teman-temannya.

Kalau begitu, betapa bahayanya ternyata kalau ada iklan yang ditampilkan di televisi yang tidak menanamkan pesan dan nilai-nalai mendidik, apalagi tayangnya iklan tersebut tepat pada saat program acara anak-anak.

Menurut Anda sendiri, apakah standar iklan yang paling baik?

Saya yakin masing-masing kita memiliki kriteria. Dalam hal ini, tentu kita boleh berbeda pendapat dan bebas beropini.

Saya sendiri memiliki pendapat tentang sebuah iklan yang baik. Singkatnya, ketika iklan tersebut mampu memberikan pesan yang positif, mendidik dan bermanfaat bagi masyarakat. Selanjutnya, ada nilai moralitas yang melekat di dalamnya. Itulah iklan yang baik. Sekali lagi, kita boleh saja berbeda pendapat lho!

Jadi bukan semata-mata menonjolkan atau bahkan melebih-lebihkan kualitas sebuah produk. Setuju?

Nah, saat Ramadan seperti ini, tentu kita juga sering melihat iklan bertebaran di media televisi. Dari berbagai iklan tersebut, saya melihat ada sebuah iklan yang berkesan. Mau tahu? 

Tapi sebelumnya saya mau menyampaikan bahwa pendapat saya ini bebas dari pengaruh pembuat produk. Saya bukan perpanjangan tangan mereka.

Jadi, kalau berbicara tentang iklan yang masuk kategori berkesan selama bulan Ramadan ini adalah iklan sebuah produk minuman yaitu Sirup M*RJ*N. Sengaja disamarkan, walaupun rekan pembaca tetap akan tahu produk yang saya maksudkan.

Alasannya, iklan ini ternyata tidak semata menonjolkan produk, tetapi ada pesan positif dan bermanfaat bagi masyarakat yang ditampilkan. Salah satunya, mengingatkan pada kekayaan negeri kita tentang cerita rakyat. 

Barangkali kalau cerita rakyat seperti ini tidak ada yang mengangkat kembali, bukan tidak mungkin generasi "zaman now" melupakannya. Jangan-jangan mereka jauh lebih tahu dan senang dengan cerita-cerita rakyat bangsa lain. Sementara kita tahu, bahwa cerita rakyat seperti ini tentu sarat dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline