Anak adalah titipan Tuhan. Kalau ada orangtua menyia-nyiakan anaknya, itu sama saja artinya tidak bertanggung jawab kepada penitip atau tidak menghargai titipan tersebut.
Sementara kalau berbicara tentang perspektif masa depan, maka seorang anak adalah pemimpin di masa yang akan datang. Merekalah yang akan melanjutkan kesinambungan dan keberlanjutan dari sebuah keluarga, masyarakat dan bangsa.
Kalau begitu, sudah selayaknya orangtua, masyarakat dan pemerintah memberikan yang terbaik untuk anak.
Orangtua yang keseharian bersama dengan anak hendak benar-benar memperhatikan aspek kebutuhan, perlindungan, kesehatan, dan yang lainnya. Sementara masyarakat menjadi tempat yang kondusif bagi anak. Pemerintah sendiri hadir membuat regulasi yang bertujuan melindungi dan memperjuangkan hak anak. Sebab kita tahu bahwa anak ibarat tunas yang sedang tumbuh dan kelak akan besar dan berbuah. Akan layu kalau tidak dirawat dengan baik. Anak juga ibarat permata yang mahal. Akan hilang diambil zaman ini, kalau tidak dijaga.
Untuk itu, banyak hal yang harus diperhatikan dari seorang anak agar tetap bisa bertumbuh dan berkembang secara sempurna. Baik secara fisik, pikiran dan mental. Dengan demikian, kita berharap anak tersebut tetap sehat, pintar dan berkarakter.
Tetapi antara das sollen (harapan) dan das sein (kenyataan) sering ada jurang pemisah. Itulah kenyataan yang terjadi.
Kompleksitas permasalahan keluarga; kesibukan bekerja, kondisi keuangan, hingga kebersihan lingkungan, sering akhirnya menjadikan anak sebagai korban.
Akhir-akhir ini, salah satu yang menjadi isu penting dan sorotan tentang masalah anak adalah meningkatnya angka stunting.
Sesungguhnya, apa sih yang dimaksud dengan stunting?
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuhan dan kembang pada anak (baik pertumbuhan fisik maupun otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Nah, sebagai orang tua yang sedang memiliki anak, harusnya benar-benar memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Jika memang memiliki keterbatasan pengetahuan tentang hal itu, atau sedang ragu dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, alangkah baiknya langsung mendatangi dokter (dokter anak) di puskesmas atau rumah sakit terdekat. Sehingga paham betul tentang pencegahan atau penanganan masalah stunting tersebut.