Beberapa hari lalu (8/9/2018) dunia baru saja merayakan Hari Aksara Internasional.
Kesempatan itu pun tidak luput dari perhatian siswa-siswi ekstrakurikuler Dian Harapan Lippo Cikarang, Bekasi. Sebagai bentuk dukungannya, maka siswa-siswa yang terlibat di ekstrakurikuler Mading tersebut menampilkan tema mingguan mereka, yakni seputar aksara.
Aksara sesungguhnya telah mengambil peranan penting bagi perkembangan kehidupan dunia. Tanpa kehadiran aksara, maka kita akan kehilangan banyak jejak sejarah yang maha penting.
Dengan kehadiran aksara, maka komunikasi antar masyarakat dan bangsa pun semakin pesat dan memberi pengaruh besar terhadap kemajuannya. Begitu pula dengan ilmu pengetahuan, bahwa peran aksara menjadi faktor terpenting dalam pengembangannya.
Kemudian tidak dapat dibantah, bahwa kehadiran aksara di nusantara telah membuka babak baru bagi peradaban bangsa kita. Misalnya, kita akhirnya memasuki zaman sejarah dan meninggalkan zaman prasejarah setelah bangsa India memperkenalkan penggunaan huruf Pallawa.
Kehadiran huruf Pallawa tersebut pada akhirnya membuka tradisi baru, yakni tradisi literasi tulis-baca di negeri ini. Para raja-raja mulai menuliskan hal-hal penting dari kerajaannya dengan aksara yang sudah ada. Baik dalam bentuk prasasti, kitab, dan yang lainnya.
Beruntungnya, generasi sekarang pada akhirnya dapat merekonstruksi sejarah kejayaan bangsa di masa lampau. Kita tahu di negeri ini pernah ada kerajaan besar Sriwijaya dan Majapahit. Bahkan disebutkan kedua kerajaan tersebut sebagai negara nusantara yang pertama dan kedua.
Jadi, masihkah kita meragukan peran aksara di dunia dan di negeri kita?
Berbicara tentang aksara, sesungguhnya negeri kita pun sangat kaya dengan aksara. Bahkan, sesungguhnya banyak suku bangsa atau etnis yang memiliki aksara sendiri.
Pertanyaan, masihkah aksara tersebut akan tetap lestari?
Bersyukur kalau saya masih bisa menulis dan membaca Aksara Batak berkat guru-guruku yang peduli dengan pewarisan budaya.