Mengantri berjam-jam untuk sebuah layanan perbankan bukanlah mitos, tapi fakta. Baik dari urusan menyetor sejumlah uang, menarik uang, melakukan transfer serta berbagai layanan lainnya.
Keluar dari ATM yang satu karena ada masalah dengan mesinnya, lalu sibuk mencari ATM lainnya untuk menyelesaikan tagihan-tagihan yang jatuh tempo. Aktivitas ini pun sangat menguras tenaga, menghabiskan waktu, bahkan terkadang kesal tidak dapat dihindarkan.
Itulah beberapa pengalaman pribadi dan mungkin pengalaman teman-teman pembaca juga ketika harus berurusan dengan perbankan di era "zaman old".
Tetapi di era "zaman now" begitu berbeda. Kemajuan teknologi informasi telah meruntuhkan cara-cara lama. Membuat orang harus menerima dan sedia untuk berselancar di berbagai gelombang perubahan tersebut.
Hasilnya, sekarang saya tidak pernah antri lagi di depan teller atau bagian informasi untuk melakukan transaksi perbankan atau hanya untuk sekedar mencari informasi teranyar dari perbankan tersebut. Cukup memanfaatkan gadget di tangan. Kapan dan dimana pun bisa dilakukan.
Di era internet dan digital sekarang, memang tidak ada kata lain, harus berubah dan berinovasi. Jika tidak, cepat atau lambat akan punah. Begitulah kenyataan yang harus dihadapi setiap lembaga, organisasi maupun perusahaan.
Semua harus berselancar dengan lihai, mengikuti liukan gelombang yang bergerak semakin cepat. Artinya berselancar ditengah-tengah arus perubahan adalah sebuah keniscayaan untuk tetap eksis dan bertahan.
Bank Danamon adalah sebuah perusahaan perbankan yang tidak luput dari tuntutan perubahan dan inovasi tersebut. Di usianya ke-61, perusahaan yang berbasis layanan tersebut, tentu harus benar-benar memperhatikan efektivitas, kualitas serta kecepatan layanan terhadap permintaan dan kebutuhan masyarakat.
Bukan itu saja. Bank Danamon pun harus mengakomodir generasi terkini atau generasi millenial yang semakin dominan pengaruhnya.
Jika dilihat dari trend yang berkembang dikalangan generasi millenial, bahwa teknologi digital telah mengubah banyak hal dalam bekerja, berinteraksi dan berkomunikasi.
Dalam bekerja, generasi ini pun lebih tertantang dengan pekerjaan kreativitas, fleksibel dan bebas. Untuk interaksi dan komunikasi lebih banyak memanfaatkan gadget dan media sosial. Sementara untuk gaya hidup, bahwa generasi millenial sangat menikmati hal-hal yang berbau traveling dan kuliner.