Lihat ke Halaman Asli

Thurneysen Simanjuntak

Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

Menyesal Bergabung di Kompasiana?

Diperbarui: 27 Oktober 2017   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : kompasiana.com

Menyesal...!

Satu kata yang pernah terbersit dalam benak ketika mulai aktif di Kompasiana. Ah..., seandainya dari dulu saya bergabung, mungkin saya sudah memiliki banyak cerita bersama Kompasiana.

Setelah saya mulai terjun di Kompasiana, ternyata banyak ilmu yang bisa ditimba, banyak pengalaman yang bisa digali, dan banyak kesempatan yang bisa digarap.

Tapi tidak apalah. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Begitulah kalimat bijak yang sering digunakan orang yang terlambat untuk membela dirinya.

Sebelumnya, saya mau menginformasikan bahwa saya mulai bergabung di Kompasiana yakni sejak 29 April 2015. Itupun tidak langsung menulis. Baru saya benar-benar menulis sejak 12 Agustus 2015 dengan judul "Merencanakan Pendidikan Anak Sedini Mungkin, Merancang Masa Depan Anak Semaksimal Mungkin".

Ternyata, tulisan tersebut belum mampu menyentuh hati admin Kompasiana. Buktinya belum dapat label apapun. Hanya mampu membuka interaksi dengan dua orang kompasianer yaitu Hotdiana Nababan (kompasianer dari Medan) dan Casmudi (kompasianer dari Bali). Mereka waktu itu memberi nilai dan komentar pada tulisan saya. Hal itu menjadi spirit baru bagi saya untuk tetap semangat berkarya, menulis.

Memang hingga saat ini, saya belum banyak menulis. Tidak seproduktif yang lainnya. Semenjak bergabung, saya baru bisa menulis 152 kali hingga sekarang. Hanya dari sejumlah tulisan tersebut, admin telah memberikan 4 label headline dan 95 label highlight.

Berbicara tentang tulisan headline, pertama kali tulisan saya diberi label headline oleh admin, ternyata beda bangat rasanya. Puas campur bahagia, gitu loh! Ternyata tulisan saya sudah mampu menyentuh admin Kompasiana.

Dokumentasi pribadi

Bahkan, seorang kompasianer senior waktu itu, Bang Gapey, sempat membuat capture di status facebooknya tentang tulisan tersebut. Penasaran dengan tulisan saya yang pertama sekali headline? Ini dia judulnya. "Sustainable Palm Oil", Penyelamatan Hutan dan Satwa di Tangan Konsumen Bijak

Bagi saya, headline bukanlah tujuan. Tapi setidaknya menjadi patron untuk mengukur kuliatas tulisan. Setidaknya dengan label headline tersebut, saya bisa mengerti sejauh mana perkembangan kemampuan menulis dan hal-hal apa lagi yang harus dibenahi.

Sesuatu yang Dirindukan

Setelah mulai menulis, perlahan saya baru tahu bahwa di Kompasiana ternyata kegiatannya bukan sekedar menulis di dashboard doang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline