Masih ingat zaman kuliah, tak ada uang di saku, itu namanya 'boke'. Apalagi sampai 7 hari tak punya uang tunai, rasanya kiamat deh. Beli ini dan itu gak bisa, mau makan ini dan itu apalagi. Mau jalan kesini dan kesitu, mikir berkali-kali. Gigit jari deh.
Kalau sudah begitu, orang-orang tua selalu berpesan, "Kalau mau jalan-jalan, jangan dekat dengan orang yang jualan telor ya nak! Takut kesenggol bisa muncul jadi masalah baru, ganti rugi." Haha....
Tapi jangan salah,
Era digital memang beda. Tidak punya uang tunai di saku selama 7 hari, itu malah lebih keren. Dompet tidak perlu tebal alias tidak ribet bawa uang. Bisa kita bayangkan, kalau mau beli barang yang harga jutaan, berapa banyak uang yang harus kita kantongi?
Jadi teringat pengalaman teman waktu kuliah. Ada teman semasa kos yang baru dapat kiriman bulanan plus uang kuliah. Selesai tukar wesel di kantor pos, kami langsung cari makan. Sesudah itu meluncur ke bioskop. Zaman saya, bioskop adalah tempat hiburan yang paling terjangkau buat anak kos.
Saya nulis kisah ini, bukan mau cerita filmnya loh. Tapi pengalaman teman yang ketinggalan dompet di bioskop. Setelah berjarak ratusan meter dari bioskop, baru teman saya sadar kalau dompet tidak ada di saku. Dengan pucat pasi, dia spontan berlari ke bioskop. Syukurnya, masih ketemu dompetnya di tempat duduknya ketika nonton.
Kebayang gak kalau dompetnya hilang? uang kuliah bersama biaya bulanannya hilang lenyap dalam sekejap. Ini salah satu resiko kalau semuanya masih menggunakan uang tunai, maklum waktu itu belum familiar dengan ATM.
Di era digital seperti sekarang beda. Tidak perlu ngantongi uang banyak-banyak di saku. Bahkan, saya sendiri pernah ngalamin 7 hari tidak punya uang tunai di saku. Cukup kantongi kartu debit dan flash BCA. Rasanya lebih simpel loh. Tidak ribet. Mulai dari bayar listrik, pulsa, bensin, belanja, dan lain sebagainya.
Taukah teman-teman, sejak 14 Agustus 2014, Bank Indonesia telah mencanangkan GNNT? Ngomong-ngomong GNNT itu apa ya? GNNT itu adalah Gerakan Nasional Non Tunai. Melalui gerakan ini diharapkan masyarakat perlahan-lahan meminimalkan penggunaan uang tunai hingga terbentuk 'less cash society'.
Tentu hal ini berdampak positif. Disamping meminimalisir kehilangan dan kejahatan, tentu membuat hidup lebih praktis dan efisien untuk hal-hal tertentu. Seperti bayar tol, bayar transportasi bus way dan commuter line. Sehingga, dengan pakai kartu flash misalnya antri dan kemacetan bisa lebih minimal. Belum lagi lebih mudah untuk belanja, isi token listrik, pulsa, dan bayar tagihan lainnya.
BCA sendiri menyadari pentingnya mendukung GNNT tersebut. Salah satunya dengan mengeluarkan produk Sakuku BCA.