Lihat ke Halaman Asli

T.H. Salengke

TERVERIFIKASI

Pecinta aksara

Tips Bijak Menghadapi Mahalnya UKT Kampus

Diperbarui: 3 Februari 2024   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://malaysia.images

KULIAH di dalam negeri mahal, di luar negeri tentu lebih mahal. Naiknya Uang Kuliah Tunggal (UKT), akan mengancam para calon mahasiswa yang ingin kuliah, sekaligus mengancam banyaknya mahasiswa on going yang akan putus kuliah.

Banyak solusi yang bisa diberlakukan, mulai dari tinggat rendah, yakni diri sendiri dengan cara kerja part time, pihak kampus memberikan besiswa dari dana usaha kampus, pihak swasta yang digandeng kampus, hingga peran negara melalui pemerataan beasiswa kepada mereka yang kurang mampu dan juga berprestasi.

di sini penulis hanya ingin menekankan masalah bagaimana mensikapi UKT tanpa mengharapkan belas kasihan pihak lain. Diri kitalah yang harus siap bekerja. Alasannya, bahwa setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidup, dan masalah dimaksud sangat beragam, berbeda setiap orang.

Bekerja sambil kuliah, memang saya alami sendiri selama kuliah di luar negeri tanpa beasiswa negara dan juga keluarga. Pengalaman yang benar-benar murni hasil jerih payah sendiri, bekerja sambilan di sela-sela waktu kuliah.

Berikut tujuh hal yang pernah saya siasati untuk membiayai perkuliahan selama belajar, sbb:

Pertama, menjadi research assistance di kampus. Kita bisa memohon kepada dosen supervisor kita di kampus untuk menjadi pembantu penelitian yang dijalankan. Biasanya kita akan digaji bulanan atau sekaligus per proyek penelitian.

Kedua, bekerja part time di kampus atau di luar kampus. Di dalam kampus selalu ada restoran, kedai photo copy, dan lain sebagainya yang bisa kita melamar demi bisa mendapatkan uang saku.

Ketiga, bekerja part time di luar kampus. Hal ini bisa melamar menjadi pelayan restoran, event organizer, waiters di acara pesta perkawinan, dll.

Keempat, menjadi guru private. Ini yang lama saya geluti, karena menurut saya lebih enak bisa atur jadwal mengajar ke rumah-rumah. Kita bisa mengajar mengaji, pelajaran umum yang kita kuasai, musik, dll.

Kelima, menjadi penjaga masjid. Bagi mahasiswa muslim, untuk masjid-masjid tertentu, biasanya kita akan digaji, karena kita akan bekerja memberishkan masjid, menjaga keamanan masjid, mengurus hal-hal lain terkait ta'mir masjid. Setidaknya kita sudah tidak perlu memikirkan uang kosan, karena kita mendapat tenpat tinggal gratis di lingkungan masjid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline