Hari ini, Kamis (24/11/2022), Datuk Seri Anwar Ibrahim resmi menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia ke-10. Pelantikan Anwar berlangsung di Istana Negera dan mengangkat sumpah taat setia kepada negara di hadapan Raja Agung XVI Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
Dalam pelatikan tersebut, turut hadir petinggi politik Partai Keadilan Rakyat yang selama ini dipimpinnya. Deikian juga pemimpin partai yang tergabung dalam koalisi Pakatan Harapan (PH), termasuk pemimpin partai UMNO yang pada Pemilu 15 ini, merupakan rival politiknya.
Rakyat Malaysia secara umum menyampaikan rasa syukur, karena bukan saja berakhirnya kemelut politik akibat tidak adanya satu pun koalisi partai yang mencapai prosentase simple majoroty untuk membentuk pemerintahan. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Malaysia, bahwa partai atau koalisi partai yang menang 112 dari 222 keseluruhan kursi parlemen, berhak membentuk pemerintahan.
Dok. mStar
Karena tidak satu pun kolaisi yang mencapai 112 kursi parlemen, maka terjadinya tarik ulur dukungan dari partai yang kalah Pemilu ke-15. Karena cukup alot untuk mencapai kesepakatan politik antar partai, maka Raja Agung mengadakan pertemuan dengan anggota parlemen dari kolaisi lain yang menang dalam Pemilu-15 untuk meminta membentuk pemerintahan gabungan. Maka dukungan kepada Anwar Ibrahim mencapai ketentuan yang dibenarkan oleh perlembagaan Malaysia.
Dalam hal ini, Raja Agung juga mengadakan pertemuan dengan seluruh raja-raja Melayu dari setiap negeri untuk jajak pendapat dan juga meminta restu. Setelah semuanya beres, maka Anwar ditetapkan sebagai PM Malaysia ke-10 dan mengangkat sumpah.
Sebuah video menunjukkan Anwar Ibrahim berbicara melalui telepon dengan Presiden Joko Widodo. Anwar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden RI yang menyampaikan ucapan selamat yang paling awal setelah dirinya dilantik sebagai PM Malaysia.
Selamat buat Anwar Ibrahim, semoga amanah. Selamat kepada rakyat Malaysia.
KL: 14112022