Lihat ke Halaman Asli

T.H. Salengke

TERVERIFIKASI

Pecinta aksara

Penembakan Shinzo Abe Mencoreng Citra Baik Negeri Sakura

Diperbarui: 10 Juli 2022   01:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana mejelang insiden penembakan Abe. Dok. CNN Indonesia

JEPANG sebuah negara maju di Asia Timur yang terkenal dengan tradisi masyarakat yang disiplin, sopan dan berbudaya dengan tingkat keamanan yang tinggi, kini kembali tercoreng dengan insiden penembakan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, Jumat, 8 Juli 2022 sekitar 11:30. Kabar terakhir, Abe (67 tahun) menininggal dunia pada hari yang sama di rumah sakit Universitas Nara.

Akhir tahun lalu, keamanan publik di Jepang juga terguncang, malam Halloween jadi mencekam. Seorang pria berpakaian seperti Joker menikam warga di pasilitas publik dan melakukan pembakaran di gerbong kereta, sehinggah mencederai 17 orang penumpang kereta di kota Tokyo. Belum lagi kita simak aksi bunuh diri di Jepang akibat tingkat stres hidup yang tinggi. 

Terkait pembunuhan pemimpin negara di dunia, pembunuhan Abe bukanlah yang pertama, karena memang sangat sering terdengar, namun di Jepang merupakan insiden pertama pembunuhan terhadap mantan kepala negara. 

Sebagai informasi tambahan, ada sederet nama pemimpin dunia yang mati dibunuh, seperti Jhon F. Kenndy (insiden Dallas, Texas tahun 1963), Indira Gandhi (insiden New Delhi 1984), Presiden Rwanda Juvenal Habyarimana dan Presiden Burundi Cyprien Ntaryamira (insiden Rwandatahun 1994), PM Rwanda Agathe Uwilingiyimana (insiden tahun 1994), PM Israel Yitzhak Rabin (insiden Tel Aviv 1995), Petinggi militer Nigeria Ibrahim Mainassara Bare (insiden Niamey tahun 1999), PM Armenia Vazgen Sargsyan (insiden Armenia tahun 1999), Raja Nepal Birendra Bir Bikram Shah Dev (insiden pada tahun 2001), PM Serbia Zoran Djindjic (tahun 2003),  Presiden Guinea-Bissau Joao Bernardo Vieira (tahun 2009), dan Presiden Haiti Jovenel Moise (tahun 2021). 

Sebenarnya masih banyak tokoh utama dunia yang mati dibunuh atau melalui hukuman mati seperti Saddam Hussein. Demikian juga operasi penangkapan Muammar Kadafi yang berakhir kematian dan serangan udara AS pada tahun 2020 yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani. Terbaru insiden serupa menimpa mantan PM Jepang Shinzo Abe.

Petinggi Partai Demokrasi Liberal (PDL) ini merupakan politikus karir yang lahir dari keluarga tokoh politik ternamas. Karir politiknya didukung oleh kemapanan ekonomi istrinya Akie Matsuzaki yang merupakan anak konglomerat tajir melintir di negeri Matahari Terbit (Nippon) itu. 

Karir politik Abe berakhir tragis saat menjadi juru kampanye pemilu Dewan Konselir. Buntut dari insiden penemkan tersebut, otoritas keamanan Jepang  menahan seorang lelaki warga Nara bernama Tetsuya Yamagami (41 tahun). Dari hasil inverstigasi, Yamagami  adalah mantan anggota korp marinir Jepang yang mengaku tidak puas dengan pemerintahan Abe. 

PM Jepang Fumio Kishida mengutuk keras insiden tersebut. "Tiada maaf bagi pelaku," tegasnya yang langsung menginstruksikan semua kabinet yang sedang berkampanye di lapangan untuk segera kembali ke Tokyo.

Penangkapan pelaku penembakan. Dok Kompas TV

Kalau mencermati model acara hingga kejadian penembakan, terkesan sangat sederhana, petinggi politik berpidato di depan stasiun kereta Yamato dengan orang dan kendaraan lalu lalang tanpa pengawalan yang ketat. Sangat rawan aksi sniper dan bahkan orang bisa leluasa mendekat ke target, seperti yang dilakukan oleh Yamagami terhadap Abe.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline