Lihat ke Halaman Asli

T.H. Salengke

TERVERIFIKASI

Pecinta aksara

Model Triple Helix dalam Membangun Bisnis Berbasis SDM

Diperbarui: 16 Juni 2022   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Horizon 2020

KONEKTIVITAS tiga elemen institusional model Triple Helix sangat penting dalam mengembangkan usaha untuk mencapai inovasi bisnis. Model ini telah dikembangkan untuk skala nasional, regional, dan internasional.

Model Triple Helix yang dapat mengembangkan inovasi pada organisasi atau perusahaan adalah universitas-industri-pemerintah yang diprakarsai oleh Etzkowitz (1993) dan Etzkowitz dan Leydesdorff (1995) pada 1990-an.

Universitas sebagai lembaga pendidikan berperan menanamkan skill mahasiswa secara teori dan pelatihan. Lembaga industri berperan menyambung peran universitas dalam rangka mengembangkan praktek di dunia organisasi dan kerja. Sementara pemerintah berperan besar mengembangkan inovasi-inovasi kerja terhadap individu melalui kebijakan-kebijakan dan keberpihakan secara teoritis dan empiris yang saling bergantung antara satu sama lain.

Intinya yang memprakarsai model Triple Helix menekankan beberapa hal, sbb:

Komponen bidang kelembagaan universitas, industri dan pemerintah, masing-masing dengan beragam aktor, di antaranya dibedakan antara: (a) individu dan kelembagaan inovator; (b) inovator R & D (Research and Development), dan non-R & D; serta (c) institusi "satu-bola" dan "multi-bola" (hibrida).

Hubungan antara komponen  dalam bentuk transfer teknologi, kolaborasi dan moderasi konflik, kepemimpinan kolaboratif, substitusi, dan  juga jaringan kerjasama internal dan eksternal.

Fungsi sistem kompetensi yang menentukan kinerja sistem dalam bentuk generasi, difusi dan pemanfaatan pengetahuan serta inovasi kreatif.

Fungsi hubungan tiga komponen model Triple Helix tidak hanya dengan kompetensi techno-ekonomi sebagaimana yang telah dijelaskan dalam teori sistem inovasi, tetapi juga termasuk kompetensi kewirausahaan, sosial, budaya dan kebijakan yang tertanam dalam apa yang kita sebut ruang pengetahuan, inovasi, dan konsensus.

Konteks inovasi pada Corporate Social Innovation dapat ditinjau dari 4 perspektif yang terintegrasi yaitu stakeholder, community engagement, open sources, knowledge creation. Jelaskan kontribusi masing-masing perspektif tersebut dalam mendukung terciptanya Corporate Social Innovation. 

Seiring kemajuan teknologi dan sumber daya, perusahan cenderung meningkatkan bentuk perhatian dari CSR kepada CSI. Istilah corporate social innovation ini bermaksud perusahaan melakukan inovasi-inovasi tertentu untuk membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan ekonominya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline