Lihat ke Halaman Asli

T.H. Salengke

TERVERIFIKASI

Pecinta aksara

Filsafat Tiga Era

Diperbarui: 23 April 2022   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

 "Tidak ada yang kekal di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri."

PERUBAHAN senantiasa terjadi di segala aspek kehidupan manusia. Sebagai mahluk Tuhan dan segala sesuatu yang ada di alam ini, akan senantiasa berubah dari zaman ke zaman secara alamiah. Perubahan merupakan sesuatu yang mutlak, karena tidak ada yang kekal di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Demikian juga halnya dengan eksistensi filsafat, telah mengalami perubahan dari zaman ke zaman, sejak zaman Yunani Kuno abad ke-6 SM hingga era modern dan post modern abad ke-20 M.

Awal munculnya filsafat didorong oleh unsur-unsur mitos dan kesusasteraan yang berkembang di kalangan masyarakat Yunani. Mitos dinilai dapat menjawab segala pertanyaan tentang alam dan kehidupan manusia, manakala faktor perkembangan kesusasteraan Yunani Kuno seperti puisi Homeros dinilai dapat menjadi pendidikan bagi kehidupan bermasyarakat.

Perbandingan Filsafat Tiga Era

Pertama: Era Yunani Kuno

Pemikiran manusia era Yunani Kuno didomonasi oleh mitologi. Disebutkan bahwa mitos-mitos di kalangan masyarakat Yunani ketika itu dapat memberikan jawaban terhadap berbagai macam pertanyaan yang muncul di benak manusia. Segala sesuatu yang terjadi di alam ini dikaitkan dengan mitos alam. Maka mitologi disebut sebagai faktor perintis yang mendorong lahirnya filsafat Yunani Kuno.

Filsafat Yunani Kuno erat hubungannya dengan Thales (625-547 SM). Filsafat Yunani Kuno dilihat dalam dua aliran, yakni aliran pre-Socrates dan aliran Socrates. Aliran manapun, perkembangan filsafat Yunani Kuno sangat dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat Yunani ketika itu.

Para filsuf pra-Socrates berfokus pada, di antaranya, kosmologi, ontologi, dan matematika. Dengan kata lain, pra-Socrates berfokus pada alam. Manakala aliran Socrates menekankan pada pengalaman manusia, misalnya moral, kehidupan yang baik, serta sosial dan politik.

Dengan demikian perbedaan antara pra-Socraties dan Socrates didasarkan pada faktor ide pemikiran, bukan pada unsur waktu. Sementara aliran Socratic menekankan pada pengalaman manusia, misalnya moral, kehidupan yang baik, serta sosial dan politik.

Kedua: Era Abad Pertengahan 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline