Lihat ke Halaman Asli

T.H. Salengke

TERVERIFIKASI

Pecinta aksara

Hubungan Filsafat dengan Sains

Diperbarui: 18 April 2022   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KONSEP dasar filsafat menjadi sebuah seni berpikir cerdas dan bijaksana, dalam rangka mencari kebenaran terhadap sebuah permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Filsafat sering diartikan sebagai sebuah disiplin ilmu bagi manusia yang pokok bahasannya sangat menekankan logika, etika, estetika, metafisika dan juga epistemologi.

Pada kesempatan ini, saya ingin menulis posisi filsafat dan sains. Filsafat melihat science atau ilmu pengetahuan sebagai hasil interaksi manusia yang senantiasa mencari tahu dengan bertanya mengenai fenomena-fenomena yang terjadi di alam ini untuk mencapai jalan penyelesaian yang baik dan benar. 

Science merupakan buah pikiran dan kreativitas manusia yang muncul dalam bentuk penemuan-penemuan (discovery). Semua itu karena manusia senantiasa berusaha keras untuk memahami apa yang telah, sedang, dan akan terjadi di dunia tempat mereka hidup, bahkan juga hal-hal yang berkaitan dengan planet lain. Manusia ingin memahami bagaimana kehidupan muncul, mengapa ada tindakan salah-benar secara moral, dan seterusnya.

Science atau ilmu tidak hanya dilihat sebagai sebuah pengetahuan atau knowledge semata, namun mencangkup konsep-konsep pengetahuan yang didasari oleh teori-teori yang sudah diuji secara sistematik dan ilmiah. Dilihat dari segi filsafat, ilmu ada karena manusia memiliki kemampuan berpikir dalam mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya sebagai bentuk dan hasil dari sebuah epistemologi ilmu pengtahuan.

Ilustrasi di atas memberikan gambaran bahwa science atau ilmu pengetahuan sangat identik dengan sebuah fakta dalam mekanisme konsep empiris, teoritis, sistematis, objektif, analisis, dan verifikatif. Kesemua hal tersebut mejadi ciri penting ilmu pengetahuan yang bisa diuji kebenarannya, karena science itu adalah sebuah fakta.

***

Banyak yang sepakat bahwa filsafat merupakan induk ilmu pengetahuan. Jadi hubungan keduanya tentu sangat erat, saling menguatkan antara satu sama lain. Saat ilmu pengetahuan berusaha mencari kebenaran dan menepis penyelewengan fakta, maka di situ filsafat berperan penting ibarat lokomotif yang membimbing gerbong ke titik yang dituju. Oleh karena itu, science sangat memerlukan filsafat sebagai guide line saat penerapannya dalam mengurai kemaslahatan dan kepentingan manusia secara objektif.

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan (knowledge), filsafat dan science sama-sama membangun persfektif berdasarkan fakta kasus melalui proses praktik yang berkesinambungan berdasarkan teori-teori yang ada. Praktik ilmu pengetahuan inilah menjadi cara menyusul struktur serta memvalidasi ilmu pengetahuan kita.

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan, falsafah memiliki posisi dan peran yang sangat penting, karena sebuah ilmu pengetahuan akan diterima baik oleh manusia apabila konsep dan esensinya mendekati fakta yang ada. Sebaliknya akan ditinggalkan apabila hasil-hasil konstruksi pemikiran atas sebuah masalah terjadi penyelewengan-penyelewengan dari fakta yang ada atau bisa dikatakan “menafikan kebenaran.”

Filsafat sangat universal, sedangkan science lebih khusus dan spesifik dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang diperoleh dari hasil observasi. Maka dari itu, kalau ilmu pengetahuan dipadukan dengan konsep-konsep filsafat serbagai dasar pemikiran dan sekaligus dijadikan (ibarat) lokomotif bagi science. Maka ilmu pengetahuan dipastikan berpotensi besar bisa berkembang pesat karena memiliki dasar etika dan estetika, serta memiliki jangkauan yang universal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline