Jabatan dalam sebuah organisasi kerja merupakan sebuah amanah bersama yang diberikan kepada seseorang yang dinilai layak dan bertanggung jawab.
Jabatan sering menjadi incaran, bahkan banyak oarang yang sanggup melakukan apa saja demi jabatan, karena memiliki gengsi dan tentunya imbalan yang menggiurkan. Oleh karena itu, perlu adanya analisis jabatan supaya bisa menempat orang yang pas untuk menduduki jabatan tertentu (right man on the right place).
Analisa jabatan dapat diartikan sebagai upaya mengenal pasti situasi dan kebutuhan yang berkaitan dengan posisi jabatan bagi sumber daya yang ada. Maklum taruhannya adalah persaingan dunia global dan bila salah menempatkan orang, maka organisasi kerja tidak akan mampu berkembang dengan baik.
Sebuah perusahaan perlu melakukan analisis jabatan sesuai dengan prinsip pengembangan sumber daya manusia. Tiga hal penting disebutkan, sbb: berdasarkan kinerja, kemampuan demonstrasi kemampuan strategis, dan hal yang bersifat responsif terhadap perubahan strategi.
Dalam analisis jabatan juga perlu diidentifikasi karakteristik pekerjaan yang ada sesuai dengan situasi internal dan eksternal perusahaan. Karakteristik pekerjaan dapat dilihat dari lima hal, yakni:
Pertama: Otonomi dalam pekerjaan. Kebebasan seseorang dalam merencakan dan melaksanakan pekerjaan termasuk dalam membuat keputusan.
Keduaa: Variasi keterampilan. Seseorang memiliki banyak keterampilan yang mendukung tupoksinya. Demikian juga dengan sebuah perusahaan memiliki banyak bentuk pekerjaan atau tugas yang dikerjakan dengan berbagai jenis keterampilan.
Ketiga: Identitas tugas. Seseorang bekerja sesuai tugas dan kualifikasinya yang berkaitan erat dengan otonomi dan keterampilan.
Keempat: Signifikansi tugas. Hal ini berkait erat dengan kualifikasi dan keterampilan dengan tugas yang diembankan oleh perusahaan kepada karuyawannya.
Kelima: Umpan balik. Kartakteristik ini menyangkut dengan umpan balik positif dan negatif terhadap tugas dan hasil kerja.