Lihat ke Halaman Asli

T.H. Salengke

TERVERIFIKASI

Pecinta aksara

Terjebak Career Plateau dan Strategi Tetap Produktif di Usia Tua

Diperbarui: 30 Maret 2022   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universejob

Dalam dunia kerja terdapat berbagai macam bentuk status karyawan dan juga jenjang karir. Secara umum dimulai dari tenaga harian lepas (honorer) yang berlangsung beberapa bulan atau bisa saja hitungan tahun. Kemudian menjadi karyawan tetap untuk kemudian bisa menduduki jabatan karir tertentu. Namun demikian terdapat juga instansi yang karyawan tetapnya tidak memiliki jenjang karir (career plateau).

Konsep career plateau merupakan sistuasi peluang karir bagi seseorang dalam sebuah institusi kerja dimana kesempatan untuk mencapai tahap karir tententu secara vertikal sangat kecil sekali. Bahkan bisa juga dikatakan tidak ada sama sekali (stagnant).

Contohnya staf lokal di kantor perwakilan RI di seluruh dunia, walaupun sudah lebih lima tahun bekerja tidak memiliki kesempatan untuk mencapai jenjang karir sama sekali. Demikian juga untuk mendapat tugas khusus dalam sebuah pekerjaannya juga sangat kecil sekali sehingga kemampuan kerja dan tanggung jawabnya seiring waktu semakin menurun.

Biasanya dalam  dunia kerja, jangka waktu lima tahun seorang staf bekerja, akan ada peningkatan karir dan juga reward tertentu, tetapi konsep career plateau itu sangat kecil sekali bahkan bisa dikatakan tidak ada kesempatan untuk mencapai itu semua.

Saya memahami career plateau ini dalam tiga situasi pluktuasi kepangkatan dalam sebuah institusi kerja, sbb:

Pertama: Sesorang yang sudah mencapai posisi tertinggi dalam karir kerjanya sehingga tidak bisa lagi mendapat kesempatan promosi yang lebih tinggi kecuali dengan cara beralih tempat atau situasi tugas.

Kedua: Sesorang tidak atau kecil sekali mendapat kesempatan promosi jabatan apabila melakukan pelanggaran disiplin atas teguran lisan dan tulisan.

Ketiga: Sesorang yang bekerja di instansi yang memang tidak mengamalkan jenjang karir. Yang meningkat hanyalah gaji  bulanan dan tidak ada sistem pensiun, karena bukan sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Untuk mensikapi situasi demikian yang tentunya akan memberikan dampak besar bila seorang karyawan sudah tidak lagi diberdayakan di tempat kerja atas alasan umur atau tidak lagi produktif, maka perlunya pola cermat mengatur keuangan keluarga dan tidak boros. 

Selanjutnya berusaha membelanjakan modal yang ada untuk investasi supaya di kemudian hari tetap bisa menghasilkan uang untuk menopang kebutuhan hari tua.[]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline