Mengenang hari bersejarah Sumpah Pemuda tentu berat bagi kita untuk bisa merasakannya secara utuh. Ikrar taat setia terhadap tanah air dan bangsa Indonesia serta bahasa yang mereka ucap saat itu, tentu memantik jiwa dan semangat juang kita saat ini untuk mempertahankan negara kesatuan republik Indonesia yang sering kita sebut "NKRI Harga Mati."
Semboyan "NKRI Harga Mati" secara tersirat terpatri dalam bait-bait ikrar pemuda Indonesia saat itu, ikrar kita semua saat ini, dan ikrar anak cucu kita akan datang. Jiwa dan semangat itu pasti akan bergulir terus, sambung menyambung bak tali persaudaraan kita yang kokoh kuat bersambung dari Sabang hingga Merauke, akan tetap bergelora hingga kehidupan berganti mati.
Benar kata mereka yang secara langsung berikrar, tanah air ini perlu selalu dilestarikan, bangsa ini harus perlu dijaga, dan bahasa persatuan Indonesia harus senantiasa dilestarikan. Maka dari itu mereka mengikrarkannya dengan penuh kesungguhan dan semangat yang berkobar-kobar agar bait-bait singkat yang sederhana itu mampu kita gali kedalaman makna yang agung nan tinggi.
Sekilas nada ikrar itu terkesan sederhana, tetapi tentu tak mudah untuk dilaksanakan. Perlu ketulusan hati dan perasaan yang sama, perlu komitmen dan keteguhan jiwa, agar yang berat akan terasa ringan bila kita pikul bersama, agar yang ringan tak kita sepelekan namun tetap harus kita jinjing bersama-sama hingga kapanpun sebagai bentuk upaya memknai kesetiaan kepada ibu pertiwi.
Selamat hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020.
Indonesia Bisa, Indonesia Maju, Indonesia Jaya.
Kl: 20102020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H