PRODUK baru yang diluncurkan Kompasiana adalah layanan premium. Sekilas saya amati sempat juga timbul riak pro kontra dari para K-ners. Melalui artikel peluncuran edisi akun premium sudah dijelaskan dengan gamblang, termasuk beberapa artikel penguatan dari beberapa K-ners lainnya.
Bagi saya tak salah untuk mencobanya selama masa percobaan, toh itu gratis. Kalau suka, maka lanjut membayar dan kalau tidak berminat, maka boleh membatalkannya.
Ibarat mencoba minyak wangi di bandara atau di supermarket, bebas-bebas saja kita mencobanya selama itu dari botol tester. Penjual juga dengan senang hati menawarkan kita untuk mencobanya, siapa tahu semakin tertarik setelah merasakan kelebihannya.
Sudah beberapa hari saya mencoba layanan premium ini dan memang sangat berbeda sekali. Dari tampilannya sangat jelas lebih bersih alias tidak ada iklan yang selama ini para K-ners keluhkan dan aksesnya jauh lebih laju alias tidak lelet. Persis sama seperti yang dielaborasi panjang lebar oleh admin Kompasianan dalam artikel penawaran layanan premium beberapa hari yang lalu.
Saya tak heran kalau K-ners harus membayar layanan premium, karena Kompasiana sudah bersedia menghapus iklan yang selama ini mensuport kebutuhan operasional blog bersama ini.
Intinya mau produk yang kualitas super, maka harus berani membayar mahal, sebaliknya kalau tidak bersedia membayar lebih, maka bisa tetaplah menikmati kondisi yang selama ini berjalan.
Setelah edisi premium ini resmi berjalan, mohon kiranya admin tetap memperhatikan edisi biasa, jangan sampai gara-gara gratis, fasilitasnya kurang diperhatikan karena cenderung sibuk mengutamakan layanan akun premium.
Semuanya tergantuk kita, keputusan ada di tangan kita masing-masing. Tepuk dada tanya selera. Selamat buat Kompasiana yang terus berinovasi dalam menyediakan layanan yang lebih baik bagi para penulisnya. Untuk para K-ners mari tetap berkarya sesuai minat dan profesi masing-masing.[]
Salam hangat dan sehat selalu.
KL: 08072020