Di setiap dermaga aku berhenti, kubertanya kepada Tuhan, berapa dermaga hendak kulewati, di dermaga ke berapa akan kudapat yang kucari?
Dalam kesendirianku, hanya Kau yakinku, Kau temanku, Kau pelindungku, penglipur lara dalam melewati rintangan di sepanjang perjalanan. Kaulah penguat semangatku menuju dermaga terakhir.
Pada setiap dermaga, kukarang sebuah cerita yang akan kukisahkan kepada orang-orang yang bisa mendengar dengan deria rasa, orang-orang yang tajam melihat dengan mata hati, dan orang-orang yang mampu menangkap dengan tangan empati.
Poto Tano, Kahyangan, Lembar, Padangbai, Gili Manuk, Ketapang, Merak, Bakauheni, Kuala Tungkal, Telaga Punggur, Sekupang, dan Pasir Gudang, semuanya terpahat kenangan yang tak akan sirna oleh hempasan ombak zaman.
Akan kukembalikan napak tilas itu, akan kukisahkan kepada siang tentang mercusuar malam di setiap dermaga, juga akan kuceritakan kepada malam tentang hangatnya mentari pagi menyapa di setiap dermaga yang kulewati.
Kisah napak tilas itu, akan kuceritakan tentang awal dan akhir sebuah perjalanan 12 dermaga menuju menara gading.
Keris Emas: 02062020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H