Lihat ke Halaman Asli

T.H. Salengke

TERVERIFIKASI

Pecinta aksara

Tentang Silaci dan Siponco di KBRI Kuala Lumpur

Diperbarui: 8 Oktober 2019   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Antaranews.com)

Malam sudah semakin larut, jarum jam menunjukkan pukul 1.15 dini hari. Malam itu ratusan warga Indonesia menyemut di depan pintu gerbang kantor Kedutaan Besar RI di Jalan Tun Razak Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka berbaris rapih untuk masuk mengambil nomor antri pelayanan dokumen Keimigrasian dan Kekonsuleran.

Inilah kantor Perwakilan RI tersibuk di dunia yang membuka pelayanan warga selama 24 jam sehari. Di malam hari ada staf yang piket untuk pelayanan tertentu seperti pengambilan nomor antrian dan menerima pengaduan warga khususnya yang lari dari majikan untuk ditempatkan di Shelter KBRI. Gebrakan yang luar biasa ini diinisiasi oleh Duta Besar Rusdi Kirana dengan jargon "Buka Mata Buka Hati."

Layanan prima KBRI Kuala Lumpur memang cenderung berpihak kepada warga Indonesia yang tersebar di seluruh Semenanjung Malaysia. Sebut saja Antrian Cara Online (Ancol), Pengiriman Paspor Pakai Pos (Kipas), Sistem Layanan Ambil Cepat Imigrasi (Si-Laci), dan yang paling penting Sistem Pengambilan Nomor Antri Anti Calo (Si-Ponco), serta beberapa metode pelayanan warga yang sangat efektif dan efisien lainnya.

Walaupun demikian, layanan prima tersebut masih menuai polemik warga Indonesia di Malaysia, terutama masalah sistem nomor antrian online yang dikritik warga yang minim fasilitas internet sehingga tetap saja harus datang berurusan langsung ke KBRI dan menginap di Kuala Lumpur. 

Program Ancol, Kipas, Silaci, dan Siponco jelas sebuah terobosan yang luar biasa. Layanan publik hingga malam hari tentu senada dengan jargon "Buka Mata Buka Hati," namun pengambilan nomor antrian di malam hari adalah niat baik yang perlu dipertimbangkan. 

Alih-alih keluhan dari masyarakat yang datang dari jauh saat pagi-pagi sampai di depan KBRI, nomor antrian sudah habis karena malam dibuka pengambilan nomor. Keinginan masyarakat agar pengambilan nomor antrian dibuka pagi supaya mereka jauh tetap bisa terlayani tanpa harus menunggu pengambilan nomor antrian sampai malam untuk mendapat giliran layanan pada keesokan harinya.

Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi kinerja KBRI Kuala Lumpur sehingga berhasil lolos dalam "Top 45 Inovasi Pelayanan Publik." Selamat dan terus berinovasi demi layanan prima bagi masyarakat Indonesia dan saja yang berurusan di kantor perwakilan RI tersibuk di dunia itu.[]

Sekadar berbagi dari Kuala Lumpur.

KL: 08092019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline