Insiden tidak berfungsinya rangkaian sistem komputer di bandara utama KLIA Sepang, Malaysia pada pekan lalu terindikasi masalah sabotase.
Seperti dilangsir Berita Harian (BH) Malaysia (28/8), Kepala Polisi Negara Malaysia Datuk Seri Abdul Hamid Bador telah merespon serius laporang yang disampaikan oleh staf bagian teknologi informatika Malaysia Airports Holdings Berhad (MAHB) dan akan menindak tegas pelaku bila terbukti bersalah.
Kejadian tersebut telah menyebabkan terkendalanya layanan informasi penerbangan, check in, penanganan bagasi, dan lainnya yang terpaksa dilakukan secara manual. Akibatnya penumpang berjubel dan marah. Maskapai pun demikian terpaksa men-delay keberangkatan berjam-jam.
Pihak kepolisian Malaysia menegaskan semua laporan yang diterima akan diteliti dengan terperinci. Apabila terbukti kegiatan sabotase maka pelakunya akan menerima hukuman yang berat karena dinilai telah mengganggu kegiatan publik di lapangan terbang.
Sejauh ini kasus ini masih dalam proses investigasi sesuai hukum negara setempat (Seksyen 427 Kanun Keseksaan kerana melakukan khianat).
Merespon hal tersebut, Kementerian Perhubungan Malaysia langsung membentuk Investigasi Isu Kegagalan Total Airport Management System (TAMS) KLIA yang bertugas meneliti kasus yang menimpa KLIA pada pekan lalu tersebut.
Apakah sistem komputer bandara KLIA Sepang disabotase? Kita tunggu hasil investigasi yang akan dilakukan oleh pihak kepolisian dan tim investigasi yang dibentuk oleh kementerian Perhubungan.
Sekadar berbagi dari negeri jiran.
KL: 28082019