Pintu pagar besi warna cokelat tua terbuka lebar saat saya memasuki halaman depan bangunan Pusat Transit Gelandangan Kuala Lumpur (PTGKL), Sabtu (18/5) pagi. Bangunan berlantai tiga itu tampak sepi. Beberapa petugas dan juga penghuni yang belum keluar beraktivitas masih duduk di ruang tamu.
Saya langsung menuju meja resepsionis tempat pendataan keluar masuk para gelandangan dan juga pengemis yang tidak memiliki tempat tinggal tetap. Saya diterima baik oleh Zaki (30 tahun) yang pada pagi itu kebetulan sedang bertugas.
Setiap sore hingga malam situasi pusat gelandangan itu selalu ramai. Mereka bisa tidur dan makan secara gratis serta menggunakan berbagai fasilitas yang tersedia.
Fasilitas Pusat Transit Gelandangan
Antara fasilitas yang tersedia adalah ruang penginapan yang mampu menampung 250 orang yang dibagi secara terpisah setiap tingkat untuk laki-laki dan perempuan.
Di setiap lantai telah tersedia surau, kamar mandi dan toilet, bilik cuci lengkap dengan mesin otomatis, ruang bilik konseling, bilik dan tempat simpanan barang.
1
Selain fasilitas di atas, terdapat dewan makan yang mampu menamppung 100 orang dalam satu waktu dan klinik kesehatan Bulan Sabit Merah Malaysia (PBSM) untuk menangani rawatan sederhana.
Kegiatan di Pusat Transit Gelandangan