Kopi Gayo memang sudah santer jadi buah bibir para penikmat kopi tanah air. Sudah lama sekali membaca beberapa artikel tentang kenikmatan rasa dan aroma kopi Gayo Arabica, tetapi baru kali ini kesampaian mencobanya. Walaupun saya tidak maniak sekali dengan kopi, tetapi saya sedikit paham tentang kopi dan selama ini sangat cocok dengan rasa kopi Sumbawa yang diracik secara tradisional.
Di Bangka, saya berpapasan dengan gerai kopi Gayo Arabica sebelum melanjutkan perjalanan ke kota Palembang, Sumatera Selatan. Pesawat yang akan saya tumpangi dari bandara Depati Amir, Bangka menuju bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dijadwalkan berangkan pada pukul 18.15. Jadi sebelum berangkat, tidak ingin melewati kesempatan menikmati aroma kopi Gayo Arabica yang sudah terkenal di tanah air, bahkan sampai ke manca negara itu.
Lelaki muda penjaga kedai Gayo Arabica tampaknya sudak pakar meracik kopi. Saat memesan langsung disebut jenis-jeni kopi yang ada seperti Gayo Lanang, Gayo Mandheling, Gayo Luak Liar, Gayo Special, dan Gayo Sipiron. Tentu jenis kopi tersebut memiliki kelebihan terndiri.
Saya mencoba Gayo Lanang dengan komposisi 15g kopi dan 300 ml air. Sebenarnya kita bisa tentukan sendiri rasio racikan sesuai kebutuhan dan selera masing-masing untuk mendatangkan kepuasan.
Setelah menunggu 10 menit, proses racikan Gayo Lanang selesai dan siap untuk dinikmati. Saya ingin mencobanya agak manis yakni tiga kantong plastik gula yang setara dengan tiga sendok makan. Dan komposisi ini memang sangat pas dan nikmat.
Setelah beberapa kali nyeruputnya, saya akui kenikmatan Gayo Lanang. Saya sangat menikmatinya seperti selama ini saya nikmati aroma harum kopi Sumbawa yang diracik secara tradisional. Intinya silahkan dinikmati kopi gayo dan perlu juga mencoba sensasi harum aroma kopi Sumbawa yang tentunya akan memberikan kenikmatan tersendiri bagi siapa saja yang menyeruputnya.(*)
Sekadar berbagi kuliner nusantara.
Bangka: 20062018