Lihat ke Halaman Asli

T.H. Salengke

TERVERIFIKASI

Pecinta aksara

Bulan Sabit di Langit Bangka

Diperbarui: 20 Juni 2018   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Pribadi)

Malam ini, merupakan malam kelima umat Islam merayakan lebaran. Tentu masih tanggal muda untuk hitungan bulan Syawal 1439 Hijriyah. Langit Bangka tampak terang dihiasi cahaya bintang yang bertebaran. Bulan sabit terlihat jelas tanpa halangan, membuat indahnya langit malam ini terlihat lebih sempurnanya.

Di bumi Bangka, saat ini masyarakatnya masih sibuk menikmati sisa-sisa cuti lebaran. Di alun-alun kota Pangkal Pinang, suasana riuh dengan anak-anak bermain sepedaan, para muda mudi dan orang tua duduk santai di gerai-gerai makan sambil menikmati suasana kuliner malam kota bumi penghasil merica itu.

Suasana alun-alun Pangkal Pinang (Dok. Pribadi)

Di sini, sambil disaksikan bulan sabit, kuberjalan menyusuri jalan Jeneral Sudirman mencari "Martabak Bangka" tetapi tak kutemui. Apakah di Pulau Bangka memang tidak dijual Martabak Bangka seperti yang sering kubeli di Jakarta dan Batam? Apakah sama dengan di daerahku banyak dijual "Jagung Semarang" tetapi tidak ada makanan tersebut saat dicari di kota Semarang? Untuk sementara aku belum mendapat jawabannya.

Dalam hampa, kukembali ke Hotel Cordela tempat aku mengaso. Di kamar yang minimalis, kumasih penasaran dengan Martabak Bangka. Lalu kubuka jendela dan menatap langit yang kini sudah sedikit berawan. Namun bulan sabit tetap tampak jelas seolah-olah berkata, istirahatlah agar esok pagi bisa menikmati keindahan alam Bangka yang mempesona.(*)

Pangkal Pinang: 20062018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline