Lihat ke Halaman Asli

T.H. Salengke

TERVERIFIKASI

Pecinta aksara

Pesona Batam dalam Suasana Lebaran

Diperbarui: 20 Juni 2018   03:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliner kaki lima di Batam (Dok. Pribadi)

Pulau Batam, Kepulauan Riau, menjadi destinasi idaman bagi warga Singapura dan Malaysia untuk berlibur di minggu pertama lebaran. Maklum pulau pusat industri yang pernah dikembangkan oleh Presiden B.J. Habibie lewat Otorita Batam (OB) ini, berada persis di Selat Melaka yang merupakan laluan laut nomor dua tersibuk di dunia.

Secara geografis, posisi Batam, Singapura, dan Malaysia hanya dibatasi oleh Selat Melaka. Pesatnya pembangunan budaya yang didukung oleh pertumbuhan ekonomi, membuat wisatawan dari negara tetangga merasa nyaman berada menghabiskan liburan di Batam dan pulau sekitarnya.

Insfrastruktur jalan raya dari dan ke bandara Hang Nadim juga beberapa pelabuhan tampak lebih bagus. Demikian juga jalan protokol di dalam kota kawasan Nagoya sudah lebar dan terawat sangat asri.

Tiga hari yang lalu, saat berangkat dari pelabuhan Setulang Laut, Johor, menuju pelabuhan Batam Center, Pulau Batam, saya nampak para penumpang kapal cepat, sangat ramai oleh wisatawan yang baru tiba dari Malaysia. Demimian juga wisatawan dari Singapura yang sangat mendominasi angka kunjungan wisman. Tak lupa juga wisatawan lokal yang datang dari berbagai pulau di sekitar Batam berbondong-bondong di pelabuhan untuk menghabiskan minggu pertama lebaran mereka.

Transportasi dan Akomodasi

Sebelum ini, pernah ada kerjasama dalam berbagai hal wilayah bertengga ini yakni Sijori (Singapura-Johor-Riau). Antaranya adalah Sosial, ekonomi dan budaya. Ketiga wilayah ini dihubungkan dengan transportasi udara dan laut.

Diakui bahwa Batam merangkak memperbaiki imej miring yang sering diberikan oleh publik Indonesia yang melihat pulau ini sebagai tempat berseronok. Namun ketika judi diharamlan secara nasional, hal lainnya ikut lumpuh dan berangsur berkurang. Memang berdampak pada jumlah kunjungan, tetapi kenyamanan dan ketertiban masyarakat tentu jauh lebih penting dan mahal harganya.

Batam juga menjadi pusat Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Perhatian masyarakat Batam akan pembangunan masyarakat yang berkarakter dan agamis, belum lama telah suksesnya menyelenggarakan perhelatan akbar MTQ Nasional. Astaka permanen yang megah dibangun di alun-alum Batam Center yang mencerminkan seriusnya pemerintah setempat dan tingginya minat masyarakat Batam terhadap eksistensi Islam di pulau yang didiami oleh masyarakat multi-kultur tersebut.

Berkunjung ke Batam tidak perlu khawatir kekurangan penginapan karena banyak dibangun penginapan dari kelas melati hingga bintang lima. Resot mewah bertebaran di pinggir laut menghadap Singapura yang akan membuat para wisatawan menikmati liburan dengan tenang dan nyaman.

Pusat Perbelanjaan

Pulau Batam terkenal sebagai pusat perbelanjaan. Elektoronik yang cenderung lebih murah berbanding daerah lain di Indonesia. Demimikian juga tas berbagai jenis dan merek, semuanya dijual di daerah Nagoya dan Jodoh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline