Selama puluhan tahun, Pemerintah Indonesia dan juga organisasi masyarakat lebih fokus kepada perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun kebelakangan ini, ada trend menarik dimana selain memberikan perhatian kepada kaum perantau yang selama ini menyumbang devisa kepada negara, juga diberikan perhatian yang luar biasa kepada anak-anak mereka melalui jalur pendidikan.
Terdapat 14 Sekolah Indonesia Luar Negeri (SLN) di seluruh dunia. Di Malaysia khususnya, terdapat ratusan pusat belajar yang disebut Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Tempat Kegiatan Belajar (TKB), Community Learning Center (CLC), dan Indonesia Community Center (ICC). Semua itu merupakan wadah formal dan nor formal tempat anak-anak TKI menimbah ilmu.
***
Mulai tahun 2018, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Kemahasiswaan menyediakan alokasi beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik). Dalam berbagai kesempatan dan pertemuan resmi, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Prof Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc., menyatakan bahwa pada tahun ini dimuali program beasiswa afirmasi pendidikan tinggi yang dialokasikan bagi 100 orang anak TKI di Malaysia.
Beasiswa ADik adalah beasiswa yang selama ini dikhususkan bagi anak-anak dari wilayah 3T (terpencil, terluar dan tertinggal) yang tujuannya untuk memberikan akses kepada anak-anak TKI memasuki pendidikan tinggi terbaik di Indonesia. Mulai tahun 2018 mulai dibuka ADik-TKI yakni beasiswa khusus bagi anak TKI di Malaysia.
Anak-anak TKI di Malaysia mendapat perhatian luar biasa dari pemerintah Indonesia. Penjaringan beasiswa afirmasi pendidikan tinggi akan dilakukan melalui Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK).
Perhatian lainnya untuk anak-anak TKI adalah akan dibangunnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) supaya dapat mengarahkan anak-anak TKI menjadi tenaga kerja trampil yang memiliki kualifikasi pendidikan yang baik. Selain itu, di wilayah perbatasan Sabah-Kalimantan Utara dan Sarawak-Kalimantan Barat akan dibangun boarding school supaya pekerja Indonesia di Sabah dan Sarawak bisa menyekolahkan anak mereka tanpa harus mengirim anak mereka ke kampung halaman.
Dengan adanya boarding school di wilayah perbatasan, pekerja Indonesia dapat bekerja dengan tenang dan anak mereka terjamin dari segi pendidikan. Setiap minggu atau sekali sebulan, pekerja Indonesia dapat menjenguk anak-anak mereka di wilayah perbatasan.
Beasiswa ADik-TKI akan dijaring dari siswa yang bersekolah di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 17 April 2018, kemudian langsung akan dilakukan tes seleksi peserta di SIKL dan SIKK oleh tim dari Kemristekdikti di sekolah masing-masing.(*)
Sekadar berbagi untuk Indonesia pintar.
KL:31032018