Di tahun politik, nama-nama tokoh politik mulai bermunculan dan disebut-sebut akan mengisi bursa bakal calon pemimpin negara (presiden dan wakil presiden). Maklum tahun 2019 mendatang Indonesia akan menghelat pesta demokrasi--pilpres--yang merupakan hajat besar bangsa Indonesia.
Calon petahana dipastikan untuk tetap maju bersaing mempertahankan jabatannya di pilpres 2019. Nama besar lainnya yang tidak asing dari bursa calon presiden adalah bos partai Gerindra Prabowo Subianto yang sejak pemilu sebelumnya namanya sudah bertengger di daftar calon presiden.
Ada sederet nama besar lainnya yang disebut-sebut akan mengisi daftar calon presiden dan wakil presiden pada pilpres 2019 mendatang. Menariknya muncul nama gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. KH. Lalu Zainul Majdi, M.A., yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai calon wakil preiden, bahkan sebagai presiden Indonesia 2019. TGB merupakan cucu pahlawan nasional asal NTB yaitu TG. KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid yang merupakan pendiri Nahdhatul Wathan (NW) Pancor, Lombok.
***
Ada lima fakta menarik yang menjadi magnet publik terhadap TGB sehingga dukungan mulai mengalir untuk mengisi bursa calon wakil presiden yaitu:
Pertama:Usia muda. Setiap kali mendengar komentar masyarakat Indonesia di Malaysia terkait TGB, selalu yang disebut-sebut "orangnya masih muda." Tampaknya publik Indonesia merindukan sosok pemimpin yang masih muda dan wawasan luas (visioner).
Kedua: Sukses memimpin NTB selama dua periode. Memang banyak hal yang telah dilakukan oleh TGB di Pulau Lombok dan Sumbawa. Sebut saja agama, ekonomi, pendidikan, pariwisata, infra struktur dan sosial budaya. Saat saya berkesempatan hadir di kantor gubernur NTB pada Januari 2018 bersama rombongan KBRI dan tenaga pendidik SIKL, Sekda NTB memaparkan berbagai terobosan Pemda NTB dalam berbagai sektor pembangunan dan pemberdayaan ekonomi, pariwisata dan pendidikan bagi masyarakat untuk menuntaskan buta hurup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB.
Ketiga: Akademisi dan berwawasan kebangsaan dan visi internasional. TGB merupakan alumni perguruan tinggi luar negeri dan menjadi presiden organisasi internasional mahasiswa Indonesia alumni Kairo, Mesir. Saat kepemimpinan TGB, Lombok menyabet dua kategori internasional untuk pariwisata Lombok yang dihelat di Dubai, UEA.
Keempat: Agamis dan demokratis. Publik di Lombok khususnya dunia santri pondok pesantren NW sangat arif dengan sosok TGB. Sosok yang hafal al-Qur'an dan memiliki kualifikasi akademisi serta berpengalaman dalam berorganisasi serta pemerintahan telah mematangkan dirinya sehingga berfikiran demokratis.
Kelima: Bersih dan mengamalkan budaya pemerintahan yang santun. Di kalangan masyarakat awam NTB, sosok TGB adalah pemimpin yang sangat bersahaja dan bersih dari praktek-praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Ketika pemimpin daerah yang lain gusar dengan berbagai tuduhan miring terkait penyalahgunaan kuasa, di NTB justru mencuat aura kerakyatan, solidaritas dan keberagaman yang kental. Nama yang bersih dari KKN dan senantiasa mengamalkan konsep Good Governance" menjadi hal yang sangat mendasar publik mulai memberi dukungan kepada TGB.
***