Lihat ke Halaman Asli

T.H. Salengke

TERVERIFIKASI

Pecinta aksara

Anak-anak TKI Pengemban Misi Budaya ke Negeri Kincir Angin

Diperbarui: 20 September 2017   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelajar Indonesia peserta misi budaya ke Belanda di acara gladi bersih di Auditorium Taufiq Kiemas, SIKL, Malaysia.|Dokumentasi pribadi

Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) mengemban dua fungsi yaitu sebagai lembaga pendidikan dan juga sebagai pusat budaya Indonesia di negara setempat. Untuk itu, siswa-siswanya harus memiliki kemampuan akademik dan non akademik yang cemerlang supaya bisa mengikuti rentak sekolah yang bergandengan dengan kantor perwakilan RI dalam meningkatkan citra Indonesia di luar negeri.

Puluhan siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) yang mayoritas anak Tenaga kerja Indonesia (TKI) dalam dua pekan ini mengikuti misi budaya ke Belanda. Mereka akan mengadakan persembahan seni dan budaya Indonesia yang bertemakan "Gebyar Nusantara" yang akan berlangsung selama dua minggu mulai tanggal 15 September s.d 28 September 2017.

Selama di Negeri Kincir Angin, siswa SIKL akan menampilkan berbagai jenis kesenian daerah dari Sabang sampai Merauke. Mereka didampingi oleh tiga orang guru dan satu orang wali murid. Rombongan yang diketuai guru SIKL Drs. Ruwiyati itu, juga dijadwalkan akan berkunjung beberapa kota di Prancis dan Belgia.

Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur H. Agustinus Suharto, M.Pd., mengakui bahwa sekolah Indonesia di luar negeri mengemban misi ganda yaitu misi pendidikan dan sebagai pusat kebudayaan Indonesia di negara setempat. "Oleh karena itulah semua kegiatan kebudayaan masyarakat Indonesia di Malaysia selalu melibatkan siswa SIKL," ungkap H. Agustinus saat melepas tim kesenian SIKL ke Belanda, Jum'at (15/9/2019) yang lalu dan menekankan kepada semua peserta untuk berdisiplin dalam mengikuti semua kegiatan, karena misi ini akan membawa nama baik sekolah dan Indonesia di Eropa. "Tunjukkan kemampuan kita dan jadilah duta budaya yang profesional," tegas Kepala Sekolah.

Sementara itu, Atase Pemndidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Prof. Dr. Ari Purbayanto dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Den Haag, Belanda diagendakan akan melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk menjamin keberlangsungan kegiatan tersebut sebagai bentuk pendidikan karakter dan memperluas wawasan siswa.

Sehari sebelumnya Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana berpesan kepada semua peserta untuk membawa semangat Merah-Putih ke Belanda. "Kalian adalah potret Indonesia di luar negeri. Untuk itu, tunjukkan kepada dunia bahwa generasi muda Indonesia senantiasa bersemangat dan memiliki jiwa kreasi dan inovasi yang tinggi," tegas Duta Besar.

Selamat mengemban misi budaya Indonesia di Eropa, semoga kelak akan lahir dari anak-anak TKI di Malaysia, seorang pemimpin Indonesia yang hebat, berwawasan, dan berkarakter.(*)

Siswa SIKL di Suiskil, Belanda. Dok.Foto/SIKL

Sekadar berbagi informasi peran aktif pemuda-pemudi Indonesia yang merupakan anak-anak TKI yang selama ini ikut merantau bersama keluarga mereka ke Malaysia.

KL:19092017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline