WOOOWW…lautan buku gumamku lirih. Aku tertegun sebaik saja memasuki area pameran Pekan Bursa Buku Kuala Lumpur yang berlangsung di Malaysia International Exhibition and Convention Center (MIECC) mulai hari Jumát pekan lalu.
Hampir setiap ada International Book Fair, aku selalu berusaha datang, memilih beberapa judul buku dan paling banter 10 judul karena semakin banyak akan semakin dalam merogoh kantong saat di depan kasir.
Tapi acara bursa buku dengan cara membeli kotak kardus besar dan bebas mengisi buku sampai penuh ini merupakan pengalaman pertamaku dalam berburu buku-buku mahal terbitan internasional dengan harga yang sangat murah sekali—rata-rata Rp.5000.
Suatu waktu, di sebuah toko buku, aku membeli buku Letters From Burma yang ditulis langsung oleh Aung San Suu Kyi sang pemenang nobel perdamaian. Buku ini kubeli RM32 (Rp.96.000), sementara di bursa buku MIECC, buku yang dipublish pertama kali pada tahun 1991 dan retrieved pada September 2015 itu ternyata harga turun drastis sekali.
Demikian buku yang pernah dilarang beredar oleh junta militer Burma saa itu, The Lady and Peacockyang kubeli mahal sekali saat pertama keluar tetapi di situ harganya sangat bersahabat. Banyak buku-buku bagus seperti beberapa karya Karen Armstrong yang pernah booming di Indonesia seperti: Muhammad, Twelve Steps to a Compassionate Life,danA History of God.Yang jelas di toko buku harganya mahal, apalagi di Indonesia harga buku-buku terbitan internasional mahal sekali.
**
Memasuki ruangan pameran pengunjung langsung akan mengambil troli atau keranjang kemudian menuju ke kasir untuk membeli kotak kardus untuk mengisi buku-buku pilihan. Kotak yang sedang dijual RM80, sementara kotak yang besar dujual RM 100.
Supaya lebih hemat, ambil paket keluarga yang terdiri dari 2 kotak kecil dan besar maka kita akan mendapatkan diskon RM20.00. Karena membeli dalam volume yang besar, maka penyelenggara menyediakan troli mini yang cukup menampung dua kotak buku sekaligus.
Yang berbeda dengan pameran lainnya, tidak ada stand penerbit tetapi buku-buku diletakkan bertumpuk diatas meja berdasarkan jenisnya. Yang paling lama kuhabiskan waktu di bagian literatur non-fiksi seperti biografi, sejarah, religi, kamus, referensi ilmu pengetahuan, psikologi, arsitektur dan juga traveling. Masih banyak bagian lain yang tidak sempat kudatangi seperti cerita anak, buku memasak, novel dan komik-komik bergambar serta jutaan buku-buku fiksi.
Jumlah buku yang muat dalam kotak kardus tersebut tentu sangat bergantung kepada ketebalan buku. Semakin tebal buku yang kita ambil maka akan sedikitlah juma perolehan buku dan sebaliknya semakin tipis atau kecil ukuran buku yang kita pilih, maka semakin banyak jumlah buku yang bisa kita penuhi dalam kardus tersebut. Makanya bila buku yang masuk ke dalam kardus ukuran dan ketebalan standar, maka harga bisa mencapai titik terendah yakni rata-rata Rp.5000 per buku.
**