Lihat ke Halaman Asli

Aku Wanita Penghibur

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aku adalah wanita penghibur... yah itulah yang sekarang ini kurasakan. Apa sih hakikat seorang wanita penghibur? Dia berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada orang orang yang membutuhkan pelayanan dan mereka akan memberikan penghargaan baik berupa materi, pujian, senyuman ataupun ucapan terima kasih.

Seorang wanita penghibur, selalu berusaha memuaskan pelanggannya. Tapi apakah itu berarti dia jg mendapat kenikmatan, kepuasan yang sama? Belum tentu, lalu siapa yang harus memenuhi kebutuhan tersebut? Apakah dia berhak meminta kepuasan tersebut kepada para pelanggannya? Atau hanya berhak menerima (apapun bentuknya) sebagai bentuk penghargaan dari si pelanggan?

Yah, itulah aku. Wanita penghibur. Aku berusaha menyenangkan si A, memenuhi kebutuhan si B, melengkapi kekurangan si C, ataupun membantu si D... Lalu bagaimana aku.?

Penghargaan apa yang kudapat, penghargaan - penghargaan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhanku, tidak cukup menyelesaikan masalahku, tidak mampu membendung semua gairah hidupku. Tapi terkadang justru menyakiti hatiku.

Kata orang mencintai berarti memberi tanpa mengharap. Tapi apa memang si pecinta ini tidak berhak mendapatkan cinta? Yang berarti juga akan diberi (yang kubutuhkannya tentunya)..

Haaahhh cintaku berwujud wanita penghibur. Hanya boleh memberi, menerima tapi tidak meminta....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline