Lihat ke Halaman Asli

Syahri ThorikFirdaus

Mahasiswa Pascasarjana IAIN Kediri

Covid-19: Respons Kehendak Masyarakat sebagai Manusia Berbudaya dan Beragama

Diperbarui: 5 April 2020   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Akhir-akhir ini Indonesia dihebohkan dengan adanya coronavirus atau disebut dengan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2). Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia sendiri biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan sindrom pernafasan akut berat/Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). 

Virus ini tergolong virus yang baru karena pertama kali ditemukan pada Desember 2019 tepatnya di kota Wuhan, China. di Indonesia sendiri secara resmi Presiden RI Jokowi Widodo menyatakan bahwa warga negara Indonesia terdapat 2 orang yang positif Covid-19 pada 2 Maret 2020.

Pasca pernyataan itu menimbulkan respons masyarakat yang berbeda-beda, sebagian mengatakan bahwa Covid-19 ini merupakan tentara Allah yang diturunkan ke dunia sebagai azab atas perbuatan manusia yang tidak menjalankan syariat Islam.

Adanya Covid-19 merupakan virus yang di buat dan disebarluaskan oleh elite global (segelintir orang yang sangat kaya dan powerful yang menguasai ekonomi, politik, militer, intelejen, sains, bisnis dan media massa dunia) untuk melumpuhkan keuangan negara, adanya Covid-19 ini merupakan peringatan di mana agar manusia jangan merasa angkuh dan merasakan kelamahan dihadapan Allah dan lain sebagainya tergantung bagaimana pribadi manusia menilai dari sudut mana saja tentang Covid-19 ini.

Oleh karena itu, ulama dan tenaga medis pun dari awal adanya Covid-19 ini telah mengistruksikan kepada masyarakat untuk lebih waspada, mulai dari menjaga kesehatan, pola makan, kebersihan, mengurangi berkumpul dengan orang yang banyak, lebih giat lagi dalam beribadah serta anjuran untuk menambah qunut nazilah di setiap shalat 5 waktu. hal ini bertujuan untuk mengantisipasi virus Covid-19. 

Berdasarkan data terbaru tentang virus corona yang sudah terkonfirmasi pada tanggal 04 April 2020 itu sebanyak 2092 orang, sembuh 150 orang, meninggal 191 orang dan positif sebanyak 1751 orang. Walaupun angka kematian lebih tinggi daripada angka kesembuhan, namun kita sebagai warga negara Indonesia dan manusia yang beragama selayaknya untuk tidak terlalu khawatir yang berlebihan sehingga akan menimbulkan pemikiran-pemikiran yang negatif. Penanggulangan Covid-19 ini bisa lebih cepat dibanding dengan pemikiran manusia yakni dengan menanamkan pada diri kita dan keluarga kita bahwa kita akan baik-baik saja tanpa harus khawatir yang berlebihan namun tetap usaha, ikhtiar dan berdo'a.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline