Lihat ke Halaman Asli

Thoyib Abdullah

Ecommerce - Freelance Writer and Teacher - Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Inggris

Mendung dan Rindu

Diperbarui: 10 Januari 2024   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di langit mendung, rindu memayungi,
Jejak kenangan terukir indah di sana.
Hembusan angin membawa bisikan hati,
Merindu, memanggil dalam sunyi malam.

Bayanganmu menari di awan gelap,
Seperti kilatan cahaya yang mengusik.
Mendung pun ikut memahami getar,
Rindu yang membakar, namun tak terucap.

Titik-titik hujan jatuh perlahan,
Seperti air mata yang menetes diam.
Mengingatkan pada pelukan hangat,
Yang kini hanya jadi kenangan sunyi.

Mendung, saksi bisu akan rindu ini,
Menyampaikan pesan dalam gemuruh hati.
Meski jarak memisahkan langkah kita,
Rindu tetap hadir, takkan pernah mati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline