Lihat ke Halaman Asli

Thoriq Ahmad Taqiyuddin

Audaces Fortuna Iuvat

Memahami Ideologi: Studi Gagasan bagi Terciptanya Dunia Ideal

Diperbarui: 12 November 2022   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara istilah  kita dapat memahami kalau ideology terbentuk dari gabungan ‘Idea’ dan ‘Logos’ yang secara harfiah berarti ‘sains tentang gagasan’ atau juga studi tentang gagasan-gagasan. 

Antoine Destutt de Tracy memperkenalkan istilah ini dalam tulisan ilmiahnya di abad ke 18, untuk mendeskripsikan sains tentang ide. Sebuah kompartemen dari gabungan sudut pandang, yang apabila digabungkan akan membentuk sebuah worldview, ada sebuah cara pandang manusia dalam menilai sesuatu.

Hal ini berkenaan dengan gagasan untuk menciptakan dunia yang ideal, pemahaman tentang kesinambungan aspek moral dan aspek praktikal telah membentuk banyak poros ideologi dalam melihat dunia, dan memandang konsep dunia yang semestinya. Berbagai kelompok ideology terbentuk, studi-studi lintas disiplin meningkatkan kualitas kajian yang mengarahkan pada penggabungan kekuatan untuk mobilisasi massa dalam spectrum ideology tertentu.

Pada akibatnya, persaingan dalam penerapan ideology telah dijadikan alat kepentingan oleh negara-negara yang mapan untuk memberikan dominasi ke berbagai negara dunia lainnya. Perang Dunia 1, Perang Dunia II dan Perang dingin adalah satu serial dari sebuah pertarungan ideologi yang berkepanjangan di dunia yang telah membunuh ratusan juta jiwa di seluruh dunia.

Dampak Bipolar yang diakibatkan oleh persaingan ideology telah runtuh, hal ini disebabkan oleh runtuhnya perserikatan dari Uni Sovyet sebagai ibu kandung yang melahirkan penerapan Komunisme dalam negara. Akibatnya, berbagai negara yang dulunya berafiliasi dengan perserikatan ini ikut mundur teratur. 

Negara-negara di Eropa Timur seperti Jerman Timur, Hungaria, Cekoslowakia, Polandia, Albania ataupun Bulgaria ikut merubah konstitusi negara mereka jadi pemerintahan demokrasi yang lebih terbuka.

Setelah berakhirnya Perang Dingin, focus studi telah melakukan perubahan konsentrasi, dari yang semula focus pada studi untuk melakukan signifikansi peran dalam bingkai persaingan ideology, kemudian para penganutnya merubah haluan dan perspektif dalam bingkai social, kultural dan ekonomi.

Peralihan Fokus kebijakan telah mengalihkan perhatiannya dari isu-isu sentral yang bertemakan keamanan dan pertahanan, ke domain public yang menyangkut kesejahteraan masyarakatnya.  Gagasan berkembang disertai era keterbukana informasi yang memudahkan orang-orang dari seluruh dunia untuk mengakses perluasan perspektif dalam ideology ke dalam perspektif ke dalam kebutuhan hariannya. 

Gagasan tentang Gender, Politik Hijau, Gerakan buruh, gerakan Kebudayaan dan banyak gerakan lainnya yang mengajukan mosi tentang perubahan kebijakan public yang diusung oleh pemerintahan berkuasa menjadi topic ideology yang dapat mengisi ruang kajian ideology saat ini.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline