Oleh : thoriq damai bijak wiguno
Indonesia telah mencapai angka pengangguran yang cukup tinggi, Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Mengungkapkan, bahwa dengan melambatnya ekonomi selama juli -- September 2024, Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia pada bulan Agustus tahu2024 telah mencapai 4,91 persen atau sebanyak 7,47 juta jiwa. Angka ini meningkat tipis dari 4,82 persen atau 7,20 juta jiwa pada bulan Febuari pada tuhun 2024.
Artikel ini akan membahas tentang bagaimana penyebab utama banyaknya pengangguran di Indonesia.
1.Kelangkaan tenaga kerja
Kelangkaan tenaga kerja adalah ketika permintaan Perusahaan untuk pekerja cunderung lebih tinggi dibandingkan jumlah pekerja yang memiliki keterampilan dan kualifikasi yang sesuai. Dengan berkurangnya tenaga kerja yang Kompeten untuk melakukan proses produksi barang maupun jasa, maka akan mengganggu proses produksi dan mengakibatkan berbagai masalah ekonomi pada suatu daerah.
Kondisi tersebut biasanya terjadi karena beberapa faktor, Yaitu usia produktif yang mulai berkurang, Upah yang tidak sesuai dengan pekerjaan, Sampai faktormkualitas dari sumber daya manusia yang cenderung rendah. Sehingga pihak Perusahaan mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja yang kompeten.
2. Terjadinya PHK
Penyebab banyaknya penggaguran di Indonesia adalah karena adanya pemutusan hak kerja atau (PHK). Penyebab terjadinya PHK ialah, Telah berakhirnya kontrak kerja atau adanya pengurangan tenaga kerja. Hal ini terjadi karena Perusahaan tersebut ingin menstabilkan sistem kerja.
3. Tantangan mobilitas geografis disebabkan oleh kurang meratanya penyebaran industri.
Tingginya angka pengangguran di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh kesulitan mobilitas geografis, yang menghalangi individu untuk berpindah ke daerah lain demi mencari pekerjaan yang lebih baik. Hal ini terutama terjadi di wilayah yang kurang berkembang, di mana jarak yang jauh dari pusat lapangan kerja menjadi kendala bagi pencari kerja untuk mencapai tujuan mereka.
Terbatasnya dana untuk melakukan migrasi ke daerah lain juga memperburuk masalah ini, sehingga sangat diperlukan kebijakan yang berfokus pada pemerataan kesempatan kerja di seluruh Indonesia.