Lihat ke Halaman Asli

Sepucuk Surat Untuk Rindu

Diperbarui: 16 Mei 2023   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

by.me

Ada kalanya seseorang berlari cepat
memupuk apa yang harus ia tanam, dan
mengerjar apa yang harus ia tuai
walau rasanya sungguh berat
meninggalkan cinta yang tersayang

Tak usah tanya berapa lama
waktu matahari tenggelam saja
belum tentu dirimu pulang
sesungguhnya kamu tidak pergi
bau itu masih tercium disini

Seandainya, bau itu dapat berbicaraseperti suara manusia atau bahkan ayam jantan tetangga
sungguh, dirimu adalah makhluk tersempurna

Cinta adalah perasaan sayang menyakitkan
bayang hologram kepada seseorang yang dikasih
perasaan yang terkurung dalam do'a dan harapan
cinta juga anugerah dalam diri manusia
tentang pengharapan baik kepada yang dicinta
bukan karena obsesi penginderaan mata

Ia tulus bagai bunga yang mekar pagi hari
ia juga rendah seperti ulat dalam kepompong empat belas hari
tak akan memaksakan
apalagi sampai untuk menyakiti
ia hanya berusaha untuk terus memperbaiki diri

Kamu jangan pernah sekali
mencintai yang tidak kamu sukai
karena akan mencadi candu yang berulang
seperti kata banyak orang
anggur, kekuasaan, dan wajah rupawan
itu akan merusakmu
mencederai logika kemanusiaan

Cinta memang rasa lapar
untuk bertemu yang disayang
ia tidak bisa ditipu
bahkan oleh obat yang dapat menahan kenyang
setidaknya harus tersampaikan
perasaan sayang ini sungguh dalam
jadi jangan pernah menutupinya

Kamu juga jangan lupa
untuk segera memberi kabar
kamu adalah hal yang paling dibutuhkan
bohong kalau semua itu demi uang
dirimu yang paling disayang
baumu yang tidak pernah tersamakan
rindu ini akan terus bertahan
bersama do'a malam yang dipanjatkan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline