Tulisan tentang minyak jelantah kembali saya angkat, karena begitu banyak yang tertarik akan informasi ini dan tertarik untuk menggelutinya di berbagai daerah. Bila saya cek email masuk dari berbagai daerah tentang informasi usaha minyak jelantah ini, bisa hingga ratusan email per 3 bulan terakhir, saya sampai kewalahan untuk membalas berbagai email masuk tersebut.
Tulisan saya tentang minyak jelantah ini terakhir saya tulis lebih dari satu tahun yang lalu. Saya cek per tulisan di kompasiana views nya sudah mendekati 5 ribuan dan itu saya pikir bagus. Di masa pandemic covid 19 ini justru tulisan itu semakin digemari, bisa saya perhatikan dari Email yang masuk.
Beratnya masalah ekonomi akibat hantaman covid 19 ini mungkin salah satu pemicu tulisan itu naik kembali, karena banyak PHK baru, banyak usaha yang bangkrut dan orang mencari usaha baru.
Minyak jelantah ini menarik menjadi usaha karena beberapa alasan di antaranya:
Pertama, Usaha minyak jelantah pasarnya bagus karena jelantah saat ini bisa diolah menjadi Biodiesel yang ramah lingkungan, bahkan di Eropa kini, kalau tidak salah sudah bisa diolah menjadi avtur. Nah, karena bisa digunakan sebagai bahan baku Biodiesel sebagai salah satu sumber energy, maka sudah otomatis permintaannya banyak.
Kedua, Usaha minyak jelantah menarik, karena hampir di semua tempat ditemukan minyak jelantah, terutama daerah-daerah yang padat penduduk dan juga yang banyak lokasi pabrik makanan olahan. Minyak jelantah juga bisa ditemukan di rumah-rumah bila ibu-ibu rumah tangga rajin mengumpulkannya dan tidak membuangnya ke saluran air dan got. Di restoran, di usaha catering dan lain sebagainya.
Ketiga, Usaha minyak jelantah ini adalah usaha untuk Penanganan Lingkungan Hidup. Orang-orang yang berusaha di bidang minyak jelantah tentu sudah punya kontribusi untuk peduli terhadap lingkungan sekitar kita. Karena dengan mengumpulkan minyak jelantah, kita sudah membantu lingkungan tanah dan air kita tercemar dari limbah jelantah. Dengan demikian, kita bisa membuat saluran air menjadi lebih bersih dan kuman penyakit menjadi terhindarkan. Air tanah tidak berminyak lagi. Bila kita bisa menyadarkan puluhan juta rumah tangga di seluruh Indonesia dengan disiplin mengumpulkan jelantah, kontribusi kita untuk menjaga Indonesia ini nyata dan bisa dirasakan dampaknya.
Keempat, Usaha minyak jelantah ini mudah dilakukan dan tidak memerlukan ilmu yang tinggi. Siapa saja bisa mengusahakannya, ibu rumah tangga, mahasiswa yang ingin punya penghasilan. Orang yang baru lulus kuliah, orang yang baru kena PHK. Bahkan orang yang baru pension pun bisa melakukan usaha ini, karena memang tidak rumit dan hanya butuh keuletan dan kerja keras.
Kelima, Seperti judul tulisan ini, bisnis ini tiada matinya. Permintaannya banyak, sumbernya juga banyak. Artinya barang ini pasti laku di jual dan sumbernya pasti ada disekitar kita. Memang harga bisa naik turunlah tergantung kondisi dan situasi ekonomi dunia. Tetapi over all good. Untung minyak jelantah juga bagus dan resiko bisnis ini kecil kecuali kecelakaan saat pengangkutan ya. Usaha apapun, yang namanya kecelakaan ya tak bisa kita hindari.
Keenam, Sudah banyak yang berhasil dan sukses usaha minyak jelantah. Di lain waktu akan saya tulisan lagi cerita sukses orang-orang yang pernah saya bina di usaha ini. Bila anda tertarik dan ingin memulai usaha ini di tempat anda berdomisili bisa saya bantu untuk bisa berkembang.
Untuk informasi lebih lanjut, yang serius, jangan yang coba-coba, capek melayani orang yang Cuma kepo doang, habis waktu. Yang butuh informasi lebih lanjut, anda boleh email : thomson.cyrus@yahoo.com