[caption caption="Dokumen Pribadi"][/caption]Tanggal 15 Maret siang hari, saya mendapatkan undangan resmi dari bagian humas (PR) Angkasa Pura II, agar berkenan hadir dalam rangka, acara : Pra-Inaugural, Rute Perdana, Jakarta - Silangit, Garuda Indonesia di San Pacific Hotel, Thamrin, Jakarta Pusat. Kehadiran saya ternyata agak surprise juga sebab saya diundang sebagai blogger, yang artinya saya datang di kelompok media. Kedatangan saya tentunya bukanlah mewakili kompasiana, sebab saya di undang sebagai pribadi yang aktif di kompasiana. Saya tidak berani mengatasnamakan kompasiana, tentunya, tetapi saat mengisi daftar hadir, karena kedatangan saya berada dalam kelompok media, maka saya menyebut diri saya, sebagai blogger kompasiana.
Saat konfrensi pers, saya juga ikut hadir dan mencatat apa saja yang disampaikan, layaknya seperti wartawan yang lain dari media mainstream karena acara ini memang diliput secara nasional.
Acara ini diadakan dalam rangka, sosialisasi dan pengenalan rute baru Garuda Indonesia dari Jakarta ke Bandara Silangit. Mungkin masih banyak yang belum tahu dimana itu bandara Silangit. Bandara Silangit berada di Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, tidak jauh dari pinggiran Danau Toba. Sejak Jokowi memberikan arah, agar Kawasan Wisata Danau Toba dijadikan destinasi unggulan di Indonesia, maka salah satu pintu gerbang yang diharapkan cepat dibuka adalah Bandara Silangit yang selama ini belum banyak diterbangi pesawat komersial.
Bandara Silangit di Tapanuli Utara ini, sebenarnya sudah lama diimpikan oleh masyarakat Batak, agar ada penerbangan komersial yang reguler dari berbagai kota besar di Indonesia. Presiden silih berganti, penerbangan yang diimpi-impikan itu tidak pernah terjadi, padahal Bandara Silangit adalah salah satu Bandara tertua di Indonesia, mulai dari jaman penjajahan Jepang sudah ada. Presiden Soekarno juga sudah pernah lewat Bandara Silangit, Presiden SBY juga sudah pernah singgah lewat Bandara Silangit, tetapi tidak pernah terjadi penerbangan komersial dengan pesawat besar sesudah itu.
Saat ini, Bandara Silangit belum bisa turun landas pesawat berbadan besar seperti pesawat Boeing 737. Menurut berbagai laporan berbagai pihak, jika Bandara Silangit hanya dapat dihinggapi pesawat berbadan kecil, rute yang dibuka dari jarak jauh seperti dari Jakarta Silangit dipastikan akan merugi, itu sebabnya, selama ini tidak ada maskapai yang berani membuka rute dari jarak jauh menuju Silangit. Adapun Lion Air membuka rute Jakarta, Batam dan Kualanamu, Silangit, transitnya banyak, perjalanan lama dan tidak rutin setiap hari. Sehingga masyarakat tidak banyak menggunakan rute lion tersebut.
Sebaliknya, yang ditakutkan maskapai selama ini jika membuka rute ke Silangit jika memakai pesawat berbadan besar, jumlah penumpang tidak banyak, sehingga tetap merugikan pihak maskapai. Itulah beberapa alasan logis yang dipakai selama ini sehingga penerbangan tujuan Silangit tidak pernah terjadi.
Adalah Jokowi yang membuat semua perhitungan menjadi beda. Lewat Kementrian Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Pariwisata Arief Yahya, melihat ada potensi besar Kawasan Danau Toba dijadikan menjadi destinasi wisata bertaraf internasional bahkan Rizal Ramli bercita-cita menjadikan Kawasan Wisata Danau Toba menjadi Monaco of Asia. Sejak saat itu, mimpi masyarakat Batak mulai terwujud. Segala langkah dan persiapan dikerjakan dengan cepat.
Dan, langkah pamuncak saat Jokowi blusukan ke kawasan Danau Toba pada tanggal 1 maret yang lalu, segalanya menjadi lebih cepat. Jokowi memerintahkan agar mulai Akhir Maret 2016 Garuda Indonesia membuka rute baru, Jakarta - Silangit 3 kali dalam seminggu, demi membuka gerbang pariwisata Danau Toba. Jokowi juga memerintahkan Angkasa Pura untuk segera merenovasi Bandara Silangit agar secepatnya dapat dilandasi pesawat berbadan besar. Sejak perintah Jokowi itu keluar, segalanya berubah menjadi lebih cepat dan mimpi orang Batak menjadi terwujud.
Dalam rangka itulah, Garuda Indonesia bekerjasama dengan Angkasa Pura II bekerjasama dengan Yayasan Percepatan Pembangunan Kawasan Danau Toba menyelenggarakan Pra Inaugural untuk mensosialisasikan Rute Jakarta Silangit yang akan diterbangi perdana Garuda Indonesia pada tanggal 22 Maret 2016 yang akan datang.
Berikut liputan saya, ketika mengikuti acara tersebut.