Sumber foto ; kompas.com
Jika saya sedang bekerja ke daerah cikarang, karawang, bogor, cilegon dan saya sering bertemu dengan saudara-saudara kita yang kurang beruntung, pendapatannya pas-pas an, kerja sehari untuk makan sehari, mereka sering menanyakan kepada saya, "Benar gak ya pak thomson, kampung deret yang dibangun pak Jokowi di Jakarta?" lalu saya jawab benar, seketika mereka iri, "kapan ya punya pemimpin seperti Jokowi, yang perhatian sama kita-kita?" kemudian pembicaraan panjang lebar.
Bertemu dengan banyak orang akan membuka mata hati kita, betapa harapan mereka di dunia ini tidak terlalu tinggi. Bagi kebanyakan rakyat Indonesia yang keadaan ekonominya pas-pasan bahkan banyak yang kekurangan sandang pangan, maka memiliki rumah sangat sederhana yang asri adalah suatu kemewahan bagi mereka.
Banyak warga kita yang hanya bisa mengurut dada, melihat kemewahan-kemewahan yang mereka saksikan di televisi, pendapatan yang minim membuat mereka, seperti orang asing di negaranya. Hari-hari kemacetan Jakarta mempertontonkan betapa banyak yang kaya raya, tetapi bagi mereka itu adalah mimpi.
Banyak rakyat Indonesia yang tinggal tidak layak di desa-desa, dengan rumah seadanya, lantainya tanah liat, atapnya bocor, dindingnya bolong-bolong. Bagi mereka itu adalah takdir, nasib, dan mereka tidak tahu kapan bisa berubah.
Ketika ada pemberitaan di televisi seperti adanya pembangunan kampung deret, yaitu pembangunan yang biaya renovasinya di tanggung oleh pemerintahnya, maka seketika itu juga terbersit keinginan mereka untuk bisa menikmati hal yang sama, seperti warga Jakarta yang mulai dibangunkan oleh Jokowi, kampung deret, diperkampungan kumuh, padat dan kotor.
Bagi mereka, kampung deret, sudah sesuatu kemewahan. Dalam hitungan mereka, mungkin sampai tua juga tidak akan bisa me-renovasi rumahnya oleh karena pendapatan mereka yang sangat rendah.
Maka wajar, masyarakat seperti mereka mendambakan pemimpin seperti Jokowi, yang peduli terhadap keberlangsungan hidup kaum tak berpunya. Jokowi telah membuktikan kepada kita, bahwa bukan hal yang susah untuk membangun kampung deret di permukiman padat, kumuh dan kotor. Bagi Jokowi, semangat gotong royong dari wargalah yang paling penting, sebab menurut Jokowi, anggaran untuk itu tersedia dan jika anggaran pemda tidak mencukupi, masih ada dana CSR yang masih bisa ditagih. Yang penting warga bersedia dan mau bergotong royong.
Sungguh! Pemimpin seperti inilah yang dicari warga untuk menjadi pemimpinnya. Jokowi bahkan berkata, saat ini, wargalah yang berduyun-duyun mengajukan perkampungan mereka di tata dengan konsep kampung deret, agar mereka dapat merasakan hidup dan tinggal di tempat yang layak, bersih dan asri.
Menjadi wajar, jika tahun pemilu seperti ini, rakyat di tempat yang jauh dari Jakarta berharap agar Jokowi maju menjadi capres dan mereka pasti akan mendukung Jokowi. Warga di berbagai pelosok sangat antusias akan kepemimpinan Jokowi. Mereka ingin merasakan sentuhan tangan dingin Jokowi, sebab di samping kampung deret bagi warga kumuh, mereka juga bermimpi agar anak-anak mereka mendapatkan sekolah yang gratis dan pengobatan yang gratis.
Jika memang benar, Jokowi mendapatkan kepercayaan menjadi Presiden RI berikutnya, harapan rakyat miskin di seluruh pelosok nusantara untuk mendapatkan bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, bantuan perumahan menjadi nyata.