Lihat ke Halaman Asli

Thomson Cyrus

TERVERIFIKASI

Wiraswasta, blogger, vlogger

Hari Raya Natal Bukan Hanya Milik Umat Kristen!

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14193436891292891590

Illustrasi, Yohannes 3 : 16 (sumber : ntprasetyo.wordpress.com)

Setiap Bulan Desember, sambutan umat manusia di seluruh dunia terhadap Natal sangat meriah. Hampir tak ada yang mau ketinggalan membicarakannya, bahkan di luar umat Kristiani pun ikut membicarakannya. Tak heran, saudara/i muslimpun bersilang pendapat apakah halal mengucapkan selamat hari raya Natal kepada umat Kristiani. Sebagian berkata haram, tetapi banyak juga ulama/ tokoh agama yang mengatakan tidak masalah.

Memang sejak Yesus Lahir, sudah mendatangkan kontroversi hingga saat ini sudah lebih 2000 tahun sejak Dia Lahir, tetap masih menjadi perbincangan dan mendatangkan perdebatan yang tidak ada ujung pangkalnya.

Yesus Lahir dari seorang perempuan Perawan, Maria, yang usianya masih remaja untuk ukuran sekarang. Maria "hamil" dengan Kuasa Roh Kudus tanpa melakukan persetubuhan, sebagaimana layaknya pasangan suami istri. Yusuf, suami Maria adalah orang yang ingin bertanggung jawab agar Bayi (Yesus) memiliki ayah ketika Yesus Lahir. Yusuf bukanlah ayah biologis Yesus. (anda bisa baca dalam Injil Lukas yang tertulis dalam Alkitab).

Anda bisa bayangkan gak, jika anda saat ini memiliki seorang gadis remaja, katakanlah anda ibunya. Malam-malam dia ketok pintu anda, lalu dia berkata, "Ma, saya hamil!" Saya yakin anda akan panik, lalu berkata, "Siapa yang menghamilimu nak?" lalu dia jawab, "Roh Kudus!" Dan saya pastikan anda akan semakin panik, karena anda menganggap anak remaja anda sudah gila atau anda mungkin mentertawakan karena anda menganggapnya bercanda. Tetapi tidak dengan apa yang dialami oleh Maria, Dia percaya bahwa Roh Tuhan bekerja atas dirinya. Itulah sebabnya dia percaya, yang pasti, Maria adalah seorang gadis yang suci. Hanya dengan imanlah kita dapat memahaminya.

Mengapa orang Kristen dapat menerima proses kelahiran Yesus? Sebab proses itu, bukanlah proses yang tiba-tiba, tetapi Tuhan telah merencanakannya secara matang, oleh sebab dosa manusia yang begitu besar di dunia ini. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, inilah dasar pokok mengapa orang Kristiani dapat meyakini proses kelahiran Yesus itu. Sudah banyak ahli sejarah yang coba membuat hipotesa yang berbeda dengan apa yang tertulis di dalam Alkitab, tetapi tak satupun dari penelitian itu yang dapat membuktikan bahwa proses kelahiran dan keberadaan Yesus adalah rekayasa atau karangan penulis Injil itu sendiri.

Sehingga dari berbagai penelitian ber abad- abad, Alkitab adalah buku yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia sepanjang masa dan Yesus adalah pemimpin yang paling berpengaruh sepanjang sejarah, dengan bukti pengikutnya yang terbanyak di jagat raya ini.

Ajaran Yesus juga sangat kontroversial, "Cintailah Musuhmu!" tidak logika. "Bila ditampar pipi kirimu berikan pipi kananmu! juga tidak masuk logika. Ajaran Yesus yang berfokus pada Kasih adalah ajaran yang juga paling berpengaruh dalam kehidupan umat manusia. Kasihilah Tuhan Allahmu, itulah Hukum yang utama, dan "Kasihilah sesamamu manusia!" inilah fokus ajaran Yesus, yang lain hanya implementasinya.

Tuhan mencintai manusia ciptaanNya, Tuhan tidak mau manusia binasa oleh karena dosa dan pelanggarannya, seperti tertulis dalam Yoh 3 : 16 , "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal!"

Inilah dasar, Tuhan mengutus Yesus ke dunia ini, yaitu untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada Tuhan.

Maka jika kita kembali ke khittoh Natal, siapa saja yang pantas merayakan Natal ini?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline