Lihat ke Halaman Asli

Thomas Panji

TERVERIFIKASI

Content Writer

Sejarah Pedasnya Sambal yang Terlupakan

Diperbarui: 16 April 2022   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi aneka sambal khas Indonesia | kompas.com

“Hampir semua orang Indonesia suka makan sambal. Tapi apakah mereka semua tahu sejarahnya?”

Siapa yang disini suka makan dengan sambal? Sepertinya, hampir semua orang Indonesia tentu suka makan bersama dengan sambal. Bagi orang Indonesia, berada dalam sebuah jamuan makan besar bersama keluarga atau teman, tidak akan terasa lengkap tanpa kehadiran sambal. 

Sebagai negara kepulauan yang kaya akan hasil bumi; teknik memasak dan nilai-nilai filosofi budayanya, sambal boleh jadi salah satu produk budaya kuliner Nusantara yang berkembang di banyak etnis.

Apa maksudnya berkembang di banyak etnis? Maksudnya, sambal merupakan salah satu hidangan pelengkap yang sepertinya dapat kita temukan dihampir setiap etnis yang ada dan hidup di Indonesia. 

Mulai dari etnis yang hidup di Pulau Sumatera hingga Papua, kita dapat dengan mudah menemukan budaya makan sambal mereka masing-masing, yang dipengaruhi pula oleh banyak faktor, seperti bentang alam; hasil bumi; kepercayaan hingga satwanya.

Meski kita adalah bangsa pemakan sambal yang fanatik, tapi, apakah kita semua sudah tahu, bagaimanakah awal mula dari sejarah persentuhan bangsa kita dengan sambal yang selalu tersedia di atas meja makan? 

Dan bagaimanakah sejatinya rupa sambal di zaman dahulu, yang konon katanya tidak menggunakan cabai sebagai bahan baku utama untuk membuat sambal?  Maka, untuk tahu sejarah dari sambal, mari kita lihat kembali ke masa penjelajahan rempah-rempah.

Cabai yang kita kenal sebagai komoditas penting untuk membuat sambal, sejatinya berkelindan kuat dengan sejarah dalam pencarian rempah-rempah yang dilakukan oleh bangsa Eropa pada abad pertengahan. 

Dalam buku Gastronomi Indonesia jilid I (2019), Spanyol tercatat sebagai kerajaan pertama di dunia yang memulai ekspedisi pencarian rempah-rempah ke sebuah wilayah yang mereka namakan sebagai tanah Hindia (India hingga Kepulauan Nusantara hari ini).

Titah ekspedisi yang disabdakan oleh Ratu Isabela I dari Kastila itu, ditujukan kepada Christopher Colombus untuk segera memulai perjalanannya menuju tanah Hindia, pada tahun 1492. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline