Lihat ke Halaman Asli

Thomas Je

Menulis yang ingin ditulis

Plus-Minus Tol Layang Jakarta-Cikampek

Diperbarui: 11 Desember 2019   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Jasamarga

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (JaPek) atau disebut Jakarta-Cikampek Elevated adalah jalan tol layang sepanjang 38 km yang mulai dibangun tahun 2017 dan masa konstruksinya telah selesai pada bulan Oktober tahun 2019 ini. 

Waktu itu sudah dilakukan uji kelayakan pada bulan November 2019, serta akan mulai dibuka untuk umum tanggal 20 Desember 2019 ini, saat liburan Natal dan Tahun Baru 2020.

Jalan tol ini adalah jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang memiliki ketinggian 15 meter di atas tanah, merupakan yang pertama dan terpanjang di Indonesia karena dibangun di atas Jalan tol Jakarta-Cikampek.

Jalan Tol ini dibangun untuk memisahkan jalur komuter Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur eksisting) dengan jalur perjalanan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, Surabaya (lajur ekspres/layang).

Tujuan utama dibangunnya Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek ini adalah untuk mengurangi kemacetan panjang yang berada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting yang dimulai dari simpang susun Cikunir hingga gerbang tol Karawang Barat sepanjang 38 KM di KM 9 sampai KM 48.

Jalan tol ini juga dirancang untuk mengakomodir 4 lajur (2 lajur setiap arah) dan kecepatan desain 100 km/jam. 

Dengan ketinggian 15 meter di atas permukaan tanah dan panjang total 39 KM, Jalan Tol ini tidak memiliki rest area sama sekali, begitu juga dengan Pom Bensin untuk mengisi BBM. Jadi semua pengguna harus menyiapkan diri secara fisik, maupun kendaraannya jika mau melewati jalan Tol ini.

Bayangkan jika mobil kita kehabisan BBM di atas tol ini, pasti akan merepotkan pihak terkait dan juga membahayakan pengguna lainnya, walaupun pihak PT Jasamarga (Persero) akan menyiapkan petugas medis dengan ambulans serta mobil dereknya.

Mengapa merepotkan dan berbahaya?

Harap diingat, jalan tol ini hanya terdiri dari 2 lajur setiap arah. Jika ada 1 kendaraan saja bermasalah, maka akan terjadi antrian panjang ke belakang. Macet? Pasti lah, karena hanya 2 lajur saja.

Terus kalau kebelet gimana? Harus menunggu sampai keluar di Cikunir kalau dari arah Cikampek, atau di Karawang Barat kalau dari arah Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline